Gambar udara ini memperlihatkan kepulan asap hasil kebakaran hutan menyelimuti langit di propinsi Riau (20/6). Pemerintah Singapura meminta Indonesia segera bertindak untuk mengatasi kebakaran ini, karena kabut asap juga telah meluas ke negaranya. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengklaim sudah mengantongi delapan nama perusahaan yang diduga menyebabkan kebakaran hutan di Riau dan Jambi Tengah. Nama-nama perusahaan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan lapangan tim investigasi Kementerian Lingkungan Hidup.
"Delapan perusahaan tersebut terindikasi lebih banyak berasal dari perusahaan asing selain pribumi (lokal)," kata Balthasar Kambuaya saat ditemui di Istana Merdeka, Jumat, 21 Juni 2013.
Ia menyatakan, laporan disusun langsung para deputi kementerian yang bertugas di tempat kejadian. Hasil investigasi tersebut rencananya akan selesai Sabtu, 22 Juni 2013.
Meski demikian, Balthasar berdalih belum memegang identitas detil perusahaan-perusahaan yang diduga terlibat tersebut. Ia juga belum bisa memastikan berapa jumlah perusahaan yang berasal dari asing.
Berdasarkan data satelit NOAA18 di Kementerian Kehutanan, Badan Nasional Penangulangan Bencana mencatat titik api pada 18 Juni lalu di Riau sebanyak 148 titik, 26 titik di Jambi, 22 titik di Kalimantan Barat, enam titik di Sumatera Selatan, dan lima titik di Sumatera Barat. BNPB juga mengklaim dari 850 hektare lahan gambut yang terbakar sudah 650 hektare sudah dipadamkan.