Koalisi Sipil Pantau Persidangan Kasus Cebongan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 19 Juni 2013 05:34 WIB

Ratusan warga mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta (27/3). Aksi itu menolak tindak kekerasan dan belasungkawa atas meninggalnya empat tahanan asal NTT di lapas Cebongan Sleman. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO , Jakarta:Sejumlah organisasi di Yogyakarta membentuk Koalisi Rakyat Pemantau Peradilan Militer untuk mengawasi proses persidangan 12 tersangka penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman, Selasa 18 Juni 2013.

Organisasi itu adalah Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia, Jaringan Pemantau Polisi, Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen, Indonesian Court Monitoring, Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, dan Lembaga Bantuan Hukum. Selain organisasi tersebut, pengamat media asal Universitas Atma Jaya Yogyakarta Lukas Ispandriarno juga bergabung dalam koalisi itu.

Direktur LBH Yogyakarta Syamsudin Nurseha mengatakan koalisi ini bertujuan untuk mendorong transparansi di peradilan militer. Proses transparansi itu sendiri merupakan bagian reformasi di tubuh Tentara Nasional Indonesia. "Apakah pengadilan ini terbuka? dakwaannya serius atau tidak?" kata dia, menjelaskan sebagian materi pemantauan.

Kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman berlangsung pada 23 Maret 2013 dini hari. Empat orang tahanan tewas dalam peristiwa itu. Mereka adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanis Juan Mambait, dan Gameliel Yermiyanto Rohi Wiwu. Keempatnya merupakan tersangka pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus Sersan Satu Heru Santoso di Hugo's Cafe Sleman, 19 Maret 2013.

Belakangan, 12 anggota Kopassus TNI Angkatan Darat ditetapkan menjadi tersangka penyerangan Lapas. Mereka dijadwalkan menjalankan sidang perdana di Pengadilan Militer Yogyakarta pada Kamis, 20 Juni 2013 besok.

Koordinator Koalisi Sumiardi mengatakan proses peradilan terhadap ke-12 tersangka itu merupakan momentum bagi militer Indonesia untuk mendukung penegakan hukum. "Ini momen bagi militer untuk membuktikan bahwa mereka menghargai HAM," kata dia.



ANANG ZAKARIA
Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah



Baca juga:
Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok

Habis 'PRJ Monas', Tercecerlah Sampah

Ahok Akuisisi PPD untuk Hilangkan Sistem Setoran

BBM Naik, Polisi Bersenjata Lengkap Jaga SPBU

Ini Keluhan Warga Atas Layanan KJS ala Jokowi





Advertising
Advertising

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

13 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya