Rusli Zainal Dicopot Golkar, Ini Kata Pengacara

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 16 Juni 2013 05:11 WIB

Gubernur Riau Rusli Zainal dikerumuni wartawan saat akan menuju rutan KPK usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta (14/6). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta:Kuasa hukum mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, Rudy Alfonso, mengatakan pencopotan kliennya dari struktur Partai Golkar tidak mengedepankan asas praduga tak bersalah. Menurut dia, keputusan tersebut mendahului proses peradilan.

"Di partai kan ada peraturan yang mengatur pemberhentian seorang kader, tidak bisa serta merta dicopot," kata Rudy kepada Tempo, Sabtu, 15 Juni 2013.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Satya Widya Yudha sebelumnya mengatakan Partai Golkar akan mengeluarkan Rusli Zainal dari struktur kepartaian. Menurut Satya, apresiasi akan diberikan kepada kader yang berpartisipasi, begitu pula pemberian hukuman bagi kader yang bermasalah hukum. "Kami menginginkan perbaikan bagi partai," ujarnya.

Menurut Rudy, pernyataan Satya Widya Yudha tersebut merupakan pendapat pribadi yang belum bisa dipastikan keabsahannya. Rudy mengatakan Satya memiliki hak untuk berpendapat soal status hukum kliennya. "Setiap orang berhak berpendapat dan menanggapi soal apapun," kata dia.

Rusli Zainal yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi kehutanan oleh KPK sejak 8 Februari lalu dijerat dengan tiga tuduhan sekaligus. "Dalam kasus suap Pekan Olahraga Nasional, dia diduga sebagai pemberi dan penerima suap. Sedangkan dalam kasus Siak dan Pelalawan, dia diduga memperkaya diri sendiri dan orang lain," kata juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P. di kantornya.

Dalam kasus suap PON, nama Rusli disebut oleh bawahannya, Lukman Abbas dan Rahmat Syahputra yang mengaku diperintahkan Rusli untuk menyuap anggota DPRD Riau agar mau menambah anggaran Pekan Olahraga Nasional 2012 di Riau. Mereka diduga menerima Rp 900 juta, bagian dari komitmen suap Rp 1,8 miliar.

Sedangkan dalam kasus izin hutan, nama Rusli muncul dalam pengembangan kasus tersebut. Menurut keterangan bekas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Lukman Abbas kepada penyidik, Rusli menerima Rp 500 juta. Adapun di tuduhan ketiga, Rusli diduga bersama dengan mantan Kepala Dinas Kehutanan Riau Syuhada Tasman dan Bupati Siak Arwin menyalahgunakan wewenang dalam menerbitkan izin kehutanan di Pelalawan dan Siak.

LINDA HAIRANI

Terhangat:
Mucikari SMP
| Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:
Mengecap Sroto Unik di Tepi Sungai Klawing
Jelang Jazz Gunung, Hotel di Bromo Habis Dipesan
Pekan Budaya Batik Magelang
Sirkus Perancis Tampil di Purwokerto
Panitia Solo Batik Carnival Ingin Jual Tiket

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

15 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

2 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

4 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

29 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya