Pemerintah Ngotot Bupati dan Walikota Dipilih DPRD

Reporter

Editor

Munawwaroh

Jumat, 14 Juni 2013 17:34 WIB

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah (tengah) didampingi Ketua DPRA Hasbi Abdullah (kiri) dan Pemangku Wali Nanggroe, Malik Mahmud (dua kiri) berbincang dengan Dirjen Otonomi Daerah (OTDA) Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah DJ (dua kanan) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Banda Aceh,(3/4). ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri berkukuh pemilihan bupati dan walikota tidak dilakukan secara langsung melainkan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah beralasan konstitusi mengamanatkan pemilihan kepala daerah dilakukan secara demokratis.

"Hanya gubernur yang kami usulkan dipilih secara langsung," kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan saat dihubungi, Jumat, 14 Juni 2013. Menurut dia, pemilihan bupati dan walikota secara langsung menyebabkan berbagai persoalan di daerah.

Djohermansyah mencontohkan, sejak 2005 hingga Juni 2013 total korban jiwa secara langsung akibat konflik pemilukada sudah mencapai 59 orang. Tak hanya itu, sejak adanya pemilihan secara langsung kepala daerah yang tersangkut masalah hukum lebih dari 300 orang. "Kami ingin membangun pemerintahan yang efektif," kata dia.

Banyaknya kepala daerah yang tersangkut masalah hukum disebabkan politik biaya tinggi. Menurut dia, penyelenggaraan pemilukada di tingkat kabupaten/kota sudah menghabiskan anggaran hingga Rp 10 triliun. Ini belum termasuk biaya yang dikeluarkan oleh calon kepala daerah.

Djohermansyah menuturkan, kampanye pilkada membutuhkan dana yang tidak sedikit. Misalnya untuk keperluan saksi dan atribut kampanye lain. Sehingga, salah satu cara mencegah lebih banyak kepala daerah masuk penjara adalah mengembalikan pemilihan melalui DPRD.

Selain itu, kata dia, persoalan lain adalah adanya politisasi birokrasi. Ini menyebabkan pelayanan masyarakat terganggu. Birokrat di daerah menjadi tidak netral karena diarahkan untuk mendukung salah satu kandidat tertentu. Bahkan, pilkada menyebabkan banyak karir birokrat hancur karena dilanda konflik kepentingan.

Djohermansyah yakin gagasan ini bakal didukung oleh fraksi-fraksi di DPR. Sejauh ini fraksi yang bulat mendukung gagasan ini adalah Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan. "Kami harap bisa segera mengerucut saat lobi," kata dia.

WAYAN AGUS PURNOMO


Baca juga :
Bukti Baru, CCTV Restoran Rekam Ari Wibowo

Briptu Rani Muncul di Televisi, Polda Jatim Berang

Cuci Gudang Ponsel hingga 90 Persen di ICS 2013

Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Jakarta
Bu Camat, Peraih Nilai Tertinggi Lelang Jabatan





Advertising
Advertising




Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

12 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

15 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

53 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

59 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya