Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (depan) bersama suaminya Taufiq Kiemas (kedua kiri) dan Cagub DKI Joko Widodo (ketiga kanan) menuju tempat pemungutan suara (TPS) 031 Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (11/7). ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas wafat pukul saat dirawat di Rumah Sakit General Hospital Singapura pukul 18.05 WIB. Taufiq kelelahan setelah mengunjungi Ende, Nusa Tenggara Timur, bersama Wakil Presiden Boediono. “Senin pagi dibawa ke Halim Perdana Kusuma dan dimakamkan pukul 10.30 WIB di Taman makam Pahlawan,” kata Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung.
Lewat akun twitternya, Pramono juga mengabarkan meninggalnya Taufiq Kiemas itu. “Telah meninggal dunia Bapak Haji Taufiq Kiemas saat ini dan mohon diampuni seluruh kesalahan dan didoakan,” kata Pramono melalui akun twitter @pramonoanung, Sabtu, 8 Juni 2013.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan Taufiq Kiemas dibawa ke rumah sakit di Singapura lantaran kelelahan. Ia menjalankan tugas negara pada 1 Juni di Ende, Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan acara peringatan kelahiran Pancasila bersama Wapres Boediono.
Tjahjo semula mengatakan kondisi Taufiq berangsur-angsur membaik. “Kami semua mengharapkan doanya agar pak Taufiq sembuh seperti sedia kala,” ujarnya.
Saat ini, istri Taufiq, Megawati Soekarnoputri berserta anak-anak dan cucunya sudah berada di Singapura.
Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum
56 hari lalu
Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mengatakan, wacana hak angket yang tengah digulirkan anggota DPR, termasuk gugatan atas dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 yang tersuktur, sistematis dan masif (TSM) ke Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kepastian politik dan hukum.
