TEMPO Interaktif, Solo:Wakil Presiden Hamzah Haz menyatakan sampai kini arah pembangunan pendidikan nasional belum juga jelas. Lembaga pendidikan yang ada hanya mengajari orang mencari pekerjaan, bukan memacu penciptaan lapangan kerja. Selama ini, kata Hamzah, sektor pendidikan tidak menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional. Tak heran bila kualitas sumber daya manusia hanya menempati urutan ke-112 dari 173 negara di dunia. "Banyaknya para sarjana itu ya hanya menjadi kuli di negeri sendiri. Sekalipun sumber daya alam negeri ini melimpah, tetapi karena SDM-nya kurang, ya akhirnya tidak bisa mengelola sendiri untuk kemakmuran bangsanya," ujar Hamzah saat memberikan sambutan dalam silaturahmi dengan Ikatan Keluarga Alumni Akademi Koperasi Yogyakarta, di Tawangmangu, Minggu (26/9).Hamzah menambahkan, dari perbandingan tingkat pendidikannya, hanya dua persen tenaga kerja di Indonesia yang memiliki pendidkan tinggi. Sementara separuh lebih tidak berpendidikan sama sekali, 34 persen berpendidikan tingkat dasar, dan 11 persen lainnya memiliki pendidikan setara dengan pendidikan menengah. "Arah pendidikan nasional kita itu tidak jelas dan mutunya juga rendah, karena itu keterpurukan bangsa ini tidak bisa cepat bangkit," tambahnya.Hamzah yang datang bersama isterinya, Nani Haz, mengatakan bahwa selain krisis keuangan dan ekonomi, bangsa Indonesia juga mengalami krisis moral dan kepribadian. Dibandingkan dengan pada masa lalu, moral dan disiplin bangsa ini juga semakin melorot. Dia berharap semua komponen bangsa agar terus berupaya mengatasi persoalan tersebut.Imron Rosyid - Tempo