Djoko Kirmanto: Lahan Hambalang Tak Layak

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 31 Mei 2013 16:08 WIB

Suasana bangunan dikawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, (30/5). Menpora memerintahkan penghentian sementara proyek pembangunan pusat olahraga senilai Rp1,2 triliun khususnya di lokasi amblesnya gedung tersebut. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menyatakan lokasi pembangunan Stadion Hambalang merupakan lahan Budidaya 3 yang artinya tidak boleh digunakan untuk kegiatan massif. "Bisa digunakan namun dengan syarat-syarat tertentu," ujar Djoko di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2013.

Data tersebut merupakan hasil temuan tim perwakilan Kementerian PU yang ikut dalam tim audit Badan Pemeriksa Keuangan. Menurut Djoko, tugas tim PU hanya melihat kondisi bangunan di sana dan menyusun matriks mengenai kelayakan bangunan-bangunan tersebut. "Kami ini sifatnya hanya memberikan technical advice," Djoko menambahkan.

Tim dari Puslitbang PU harus meneliti 20 gedung yang sudah berdiri dari kontrak 22 gedung yang harusnya dibangun. "Dari 20 gedung tersebut, nanti akan disusun matriks apakah gedung ini sudah bagus atau tidak," kata dia. "Kalau tidak, apa yang harus dilakukan atau misalnya dari sisi tanah, apakah tanahnya stabil atau tidak."

Menurut Djoko, saat ini ada dua gedung, dan satu jalan yang sudah rusak, namun belum diketahui penyebabnya. Djoko mengatakan BPK mengharapkan temuan dari tim PU bisa digunakan untuk menghitung indikasi kerugian negara dalam pembangunan di Hambalang. Namun Djoko menekankan kemampuan PU hanya memberikan data-data teknis. "Kami tidak bisa disuruh menghitung kerugian," ujarnya. (Baca:Berkas Kasus Hambalang, KPK Tunggu Audit BPK)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, Graita Sutadi mengatakan tanah di Hambalang tak bagus karena rentan terjadi pergerakan tanah. "Rekomendasinya sejauh ini harus dibuat saluran air agar tidak mengganggu lapisan tanah sehingga tidak bergerak secara ekstrim," ujar Graita. (Baca: KPK Masih Tunggu Hasil Audit Kerugian Hambalang)

Garita menganggap kualitas bangunan Hambalang cukup bagus. "Kemarin sudah melewati musim hujan, tapi bangunannya tidak miring dan tidak retak, cukup bagus secara kualitas," Graita menambahkan. (Baca: Ini Sebab Audit BPK Atas Hambalang Tersendat)

BPK sebelumnya membentuk tim yang ditugaskan untuk meninjau Hambalang yang di dalamnya terdapat tim dari PU. Tim PU dibentuk berdasarkan keputusan Kepala Badan Litbang PU Nomor 06/KPTS/KL/2012 tentang Tim Pemeriksa, Peneliti, dan Pengkaji Kondisi Geoteknik Tanah di Lokasi Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Bukit Hambalang Bogor. Tim itu terdiri atas 5 orang dari Puslitbang Permukiman, Puslitbang Jalan dan Jembatan, dan Puslitbang Sumber Daya Air. (Klik: Kasus Korupsi Hambalang)

TIKA PRIMANDARI

Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Berita Terpopuler

Hari Anti-Tembakau, Iklan Rokok Dilarang Mengudara

Harga Emas Antam Merangkak Naik

Surakarta Bikin Kawasan Segitiga Emas





Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

36 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

13 April 2023

Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN

Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya