Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Meningkat

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 30 Mei 2013 15:26 WIB

Produk kaos di Gerai Bandung Oblong (Baong), toko kaos bertema Sunda di kawasan Ciwalk, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat dan Banten, Dian Ediana Rae, mengatakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat meningkat di awal triwulan 2013. "Meningkat dari 5,5 persen menjadi 5,9 persen" kata Dian pada Kamis, 30 Mei 2013.

Pertumbuhan itu disebabkan oleh solidnya permintaan domestik dan membaiknya prospek permintaan ekspor. Sementara kinerja perbankan di Jawa Barat juga mengalamai perkembangan yang positif. "Perbankan di Jawa Barat, mengalami peningkatan pertumbuhan kredit dengan resiko kredit yang semakin turun," ujar Dian.

Pertumbuhan penyaluran kredit meningkat sebesar 27,6 persen atau Rp 215,03 triliun dengan NPL (Non Performing Loans) atau resiko kredit hanya 2,86 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 17,65 persen atau mejadi Rp 253,87 triliun.

Perkembangan itu menunjukan peningkatan LDR (Loan to Deposit Ratio) pada kinerja intermidasi perbankan Jawa Barat dari 83,10 persen menjadi 84,70 persen.

Berdasarkan pertumbuhan itu, BI Jabar ingin meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Barat melalui pemetaan di tiap daerah di Jawa Barat berdasarkan keunggulannya masing-masing. "Bandung, Bekasi dan Bogor menjadi pusat penyalur kredit UMKM" kata Dian.

Diq menambahkan, Aset Bank Konvensional di Kota Bandung mencapai Rp 156,77 triliun, Kota Bekasi Rp 36,07 triliun dan Bogor Rp 31,27 triliun. UMKM unggulan di Kota Bandung, meliputi usaha pada kacang tanah, budidaya ikan hias, pakaian jadi, wisata religi, bimbingan belajar, dan angkutan kota.

Kota Bekasi unggul pada UMKM jagung, cabe, rambutan, ayam buras, budidaya ikan kolam, mebel, minimarket, kursus dan bahasa inggris. Seeqngkqn UMKM Kota Bogor unggul pada usaha jambu, budidaya sapi perah, konveksi, restoran, kuliner dan reparasi motor.

Penetapan komoditi unggulan ini didasari oleh beberapa hal, antara lain: pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk.

Namun, Dian mengeluhkan kendala yang akan dihadapi oleh BI dalam UMKM ini. Menurut dia, perlu kebijakan yang mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi UMKM. Jika semua memainkan peran UMKM secara maksimal, maka akan menjadi loncatan yang luar biasa bagi Jawa Barat. Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah UMKM yang mencapai 8,7 juta usaha itu dapat menyerap hampir 14 ribu pekerja.

PERSIANA GALIH

Berita Terpopuler:

KPK Tangkap Ahmad Zaky Saat Hendak Tukar PIN BB

Alasan Wiranto Tak Pulangkan Jenazah Anaknya

Ini Jawaban Jokowi soal Calon Presiden 2014

Pengusaha Indonesia Siap Ambil Alih Inter

Wiranto Yakin Putranya Meninggal Fisabilillah

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

4 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

5 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya