TEMPO Interaktif, Malang: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional Pimpinan Kampus UMM menggelar aksi demontrasi di Kampus UMM, Rabu (22/9). Mahasiswa menolak adanya kenaikan biaya SPP sebesar 5 persen per tahun, penarikan biaya untuk pemakaian fasilitas pendidikan dan menuntut adanya kebebasan berekspresi dan berorganisasi bagi mahasiswa. Pimpinan FMN UMM, Tedika Puri Amanda saat berorasi mengatakan kenaikan biaya SPP dan penarikan biaya untuk penggunaan fasilitas pendidikan merupakan bentuk komersialisasi pendidikan yang diterapkan UMM. "Kampus sudah berdiri di atas realitas sosial yang telah menjadi ajang mencari keuntungan bagi para pemilik modal." Tedika menegaskan, meski kenaikan hanya 5 persen, namun sangat memberatkan mahasiswa karena masih harus membayar biaya lain-lain seperti registrasi sebesar Rp 200 ribu. Sebagai contoh, pada tahun 2003 lalu, SPP untuk mahasiswa Pertanian mencapai Rp 597 ribu per semester. Pada tahun 2004 ini jumlah yang harus dibayar akan bertambah. Sedangkan untuk penarikan biaya fasilitas pendidikan, juga dianggap tidak masuk akal karena fasilitas pendidikan dibangun untuk mahasiswa dan dananya pun berasal dari mahasiswa. Tedika mencontohkan, unit kegiatan mahasiswa yang akan menggunakan UMM Dome ditarik biaya Rp 2 juta per hari. "UMM Dome kan dibangun untuk menampung aktifitas mahasiswa, mengapa harus membayar?" ujar Tedika.Dalam aksi yang diwarnai dengan penyebaran brosur, orasi, pembacaan puisi, aksi teatrikal dan pengalangan tandatangan tersebut, mahasiswa juga menolak kebijakan Rektorat UMM yang membatasi tempat mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi. Menurut Tedika, Rektorat telah mengeluarkan wilayah steril di dalam kampus yang tidak boleh dipakai untuk berdemonstrasi. "Adanya wilayah steril merupakan bentuk pembunuhan dan pengingkaran terhadap demokrasi." Rektor UMM, Muhadjir Effendy menolak jika kenaikan ini dianggap sebagai bentuk komersialisasi pendidikan. Menurutnya, kenaikan ini tidak bisa dihindari untuk menyesuaikan laju inflasi. "Kenaikan ini sudah disosialisasikan ke orang tua mahasiswa dan mereka menyetujuinya," kata Muhadjir Effendy.Bibin Bintariadi - Tempo