TEMPO.CO, Jakarta- Kepolisian kembali menetapkan seorang tersangka terkait dengan kasus Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, anggota Kepolisian Resor Raja Ampat, Papua Barat. Dia adalah Direktur Operasional PT Rotua --eksportir kayu-- Imanuel Mamora.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, penetapan tersangka terhadap Imanuel sejak pekan lalu. Dia dijadikan tersangka dalam kasus pembalakan kayu di Papua. ”Pemeriksaan belum dilaksanakan karena IM belum datang ke Polda Papua sesuai dengan surat panggilan yang dilayangkan,” kata Boy di kantornya, Senin, 27 Mei 2013.
Boy mengatakan penyidik sudah memanggil Imanuel untuk diperiksa sebagai tersangka, pekan lalu. Namun, dia tidak memenuhi surat panggilan tersebut. "Kalau surat panggilan tidak dipenuhi akan diterbitkan surat perintah membawa pada yang bersangkutan," kata Boy.
Ini bermula dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan yang menemukan transaksi mencurigakan di 60 rekening Labora selama lima tahun, 2007-2012, dengan total mencapai Rp 1,5 triliun.
Polisi lalu menetapkan Aiptu Labora Sitorus sebagai tersangka terkait dengan tiga dugaan tindak pidana,yakni pembalakan kayu, penimbunan bahan bakar minyak bersubsidi, dan pencucian uang. Dalam kasus penimbunan BBM, Labora menggunakan PT Seno Adi Wijaya. Sedangkan kasus pembalakan liar melalui PT Rotua. Polisi sudah memblokir rekening Labora.
Dalam kasus ini, penyidik gabungan Polda Papua dan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri sudah menetapkan tiga tersangka. Di samping Immanuel, Sitorus dan Jimmi Lagesang, Direktur Operasional PT Seno Adi Wijaya, lebih awal dijadikan tersangka. Jimmi disangka terlibat penimbunan BBM Bersubsidi. khusus Sitorus, dia disangka dengan tiga tindak pidana; penimbunan BBM bersubsidi, pembalakan kayu, dan pencucian uang.
Boy mengatakan, dari hasil pemeriksaan ditemukan ada 9 rekening atas nama Sitorus dari total 60 rekening yang terafiliasi dengan dia. Boy mengatakan penyidik belum menghitung total uang di rekening Labora karena masih fokus pemeriksaan dari pihak bank.
Hingga kini penyidik sudah memeriksa 65 saksi dalam tiga kasus Labora, yakni dua orang saksi dari pihak bank. "Masih ada juga penyedia jasa keuangan yang akan dimintai keterangan paling tidak Minggu ini, untuk menjelaskan proses lima tahun transaksi," kata Boy. Menurut dia, rekapitulasi berkas rekening masih dikumpulkan bank dan sudah ada semacam dukungan pada penyidik. ”Setidaknya beberapa hari ke depan sudah ada laporan keuangannya terkait kasus ini.”
Sebelumnya, Azet Hutabarat,, pengacara Sitorus, membantah kliennya memiliki 60 rekening. Dia mengatakan Sitorus hanya memiliki empat rekening; tiga di Bank Mandiri dan satu di Bank Papua. Azet juga mengatakan kliennya tak terlibat dalam bisnis PT Seno dan PT Rotua. Dia berdalih nama Sitorus tak ada di dalam perusahaan tersebut. Simak berita anggota polisi dengan rekening triliunan di sini.
RUSMAN PARAQBUEQ
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
Ciuman Massal sebagai Protes
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan
Berita terkait
Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan
22 September 2022
Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas
Baca Selengkapnya11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut
6 Juli 2021
Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.
Baca Selengkapnya2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua
4 Desember 2018
Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua
4 Desember 2018
Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.
Baca SelengkapnyaPolisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua
4 Desember 2018
Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.
Baca SelengkapnyaPolisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua
13 Juli 2018
Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.
Baca Selengkapnya10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata
4 Juli 2018
Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaDi Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus
30 Juni 2018
Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua
26 Juni 2018
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.
Baca SelengkapnyaKapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua
26 Mei 2018
Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.
Baca Selengkapnya