Tim Mega-Hasyim Temukan Beberapa Pelanggaran

Reporter

Editor

Senin, 20 September 2004 17:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Beberapa jam usai pelaksanaan pemilu presiden putaran II, Tim Kampanye Megawati - Hasyim Muzadi, bersiap-siap membeberkan sejumlah temuan dugaan kecurangan di berbagai tempat. Temuan itu, rencananya akan dilaporkan ke Panwaslu dan Mahkamah Konstitusi.Koordinator Bidang Hukum Mega - Hasyim, Gayus Lumbuun, mengatakan setidaknya ada tiga pelanggaran kecurangan yang masuk ke Tim Kampanye Mega - Hasyim. "Ketiga temuan itu sedang kita periksa dan dalam beberapa hari kedepan segera kita kirimkan ke KPU dan Mahkamah Konstitusi," kata Gayus di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini, Senin (20/9).Saat menggelar jumpa pers, Gayus didampingi dua fungsionaris PDI Perjuangan, yaitu Sekjen Soetjipto dan Heri Akhmadi. Menurut Gayus, pelanggaran itu meliputi temuan 133 suara yang ditampung di TPS 14 Batu Merah Ambon.Temuan lain, sebanyak 345 suara yang juga ditampung di TPS Kecamakatan Cikeas, tempat Soesilo Bambang Yudhoyono mencoblos. Jumlah suara di kedua tempat itu melebihi 2,5 persen cadangan surat suara dalam ketentuan undang-undang. Gayus juga memaparkan, sejumlah intimidasi yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, disebarnya kartu nama bergambar Yudhoyono dengan janji iming-iming uang jika menang, serta sikap tidak simpatik dari salah satu satsiun TV swasta, yakni Metro TV. "Bagaimana mungkin baru pukul 11.00 WIB, quick count sudah digelar di Metro TV padahal pemilihan masih berlangsung. Ini jelas mendiskreditkan pasangan kami," kata Gayus. Suasana sedikit muram saat jumpa pers digelar. Jumlah perolehan suara SBY-Kalla yang mulai membumbung, serta unggulnya SBY-Kalla di banyak TPS, sedikit banyak membawa pengaruh. Soetjipto misalnya, terlihat tidak terlalu banyak memberikan komentar dan memilih memberikan jawaban pendek-pendek saat diwawancarai wartawan. Kepada Tempo, Soetjipto mengatakan, pihaknya tidak keberatan dan menerima hasil perolehan suara jika dilalui tanpa kecurangan, termasuk kemungkinan terburuk, pasangannya kalah dari pasangan SBY - Kalla. Namun menurut Soetjipto, baru saja pemilu digelar, sejumlah kecurangan sudah terlihat muncul. Karenanya, Soetjipto berjanji segera melaporkan temuan-temuan itu ke Panwaslu dan Mahkamah Konstitusi. Soetjipto juga sempat berujar, penghitungan suara masih agak panjang. Sehingga hasil perolehan suara sementara saat ini belum bisa dijadikan ukuran menang tidaknya salah satu pasangan calon presiden. Ecep S Yasa - Tempo

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

30 hari lalu

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartato, dan Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan melakukan pelanggaran pemilu.

Baca Selengkapnya

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

33 hari lalu

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Jaga Pemilu mengungkapkan ada ratusan kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

34 hari lalu

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebesar Rp 23,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

38 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

41 hari lalu

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

Henry Yosodiningrat mengatakan adanya kecurangan TSM berupa mobilitas kekuasaan dalam Pilpres 2024. Ini mulai dari mengerahkan aparatur negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

43 hari lalu

Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

Pemantau independen yang dicap Kremlin sebagai "agen asing" mengatakan bahwa pemilu Rusia 2024 paling tidak transparan yang pernah ada di negara ini.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

48 hari lalu

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

Bawaslu menyebutkan ada tiga laporan PDIP dengan terlapor KPU.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

49 hari lalu

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

Komisi II DPR akan panggil KPU pada 14 Maret 2024 untuk bahas indikasi kecurangan atau pelanggaran pemilu. Apa saja sanksi bagi para pelakunya?

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

51 hari lalu

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

Bawaslu Ambon menerima 6 laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Mayoritas laporan berisikan dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya