Penerima Duit Fathanah Bisa Dijerat Pidana

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 22 Mei 2013 06:26 WIB

Ahmad Fathanah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta-Ahli hukum pencucian uang, Yenti Garnasih, berpendapat, para perempuan yang menerima duit Fathanah bisa dijerat tindak pidana. Apalagi, menurut dia, jika para penerima tidak punya hubungan apa-apa dengan Fathanah. “Motivasi mereka menerima dana Fathanah harus diusut,” ucapnya.

Yenti mengungkapkan, jumlah uang yang diterima dan alasan pemberian akan sangat mempengaruhi penegak hukum untuk menilai apa motivasi pemberian dana tersebut. Berdasarkan Undang-Undang tentang Pencucian Uang, penerima dana bisa diancam kurungan maksimal 5 tahun dan denda Rp 1 miliar. “Si penerima harusnya curiga. Kalau baru kenal, tidak ada prestasi apa pun, masak iya dikasih uang banyak. Harusnya mikir,” ujar Yenti.

Sumber Tempo mengatakan aliran dana ke 45 perempuan itu baru sebagian dari transaksi Fathanah. Tidak tercantum nama-nama perempuan yang sudah diperiksa dan sudah menyerahkan dananya ke KPK, seperti artis Ayu Azhari, yang menerima dana Rp 20 juta dan US$ 1.800 melalui anaknya, Axel Gondokusumo. Nama Vitalia Shesya, yang menerima Rp 200-250 juta, juga tidak tertera dalam temuan PPATK ini. Tri Kurnia Puspita juga tercatat menerima Rp 35 juta, tapi yang bersangkutan menyerahkan Rp 400 juta kepada KPK. “Artinya masih ada rekening lain,” ucap sumber tersebut. (Baca: KPK Telisik Perempuan Penerima Duit Fathanah)

Adapun pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, belum bisa dimintai komentar soal aliran kliennya. Jumat lalu, Rozi mengatakan dana Fathanah mengalir tak sampai ke 20 perempuan. Dalam kesempatan yang sama, Fathanah hanya tersenyum ketika ditanya soal aliran dana ke sejumlah perempuan dari rekeningnya.


Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, mengaku mengenal dan kerap bertemu dengan Fathanah. “Kami hanya membicarakan hal-hal ringan. Kadang dia menunjukkan foto-foto perempuan,” kata Ridwan ketika diperiksa KPK pada Februari lalu. (Baca: EDSUS Cinta Fathanah)


Dalam rekaman yang pernah diperdengarkan di KPK, Fathanah juga pernah membicarakan perempuan dengan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Sandinya: Pustun dan Jawa Sarkia.


ANTON APRIANTO | FEBRIANA FIRDAUS | TRI ARTINING PUTRI

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


DUNIA
Terhangat

Tornado di Oklahoma Mirip Film 'Twister'

Tornado Hancurkan Oklahoma, 80 Kuda Tersedot

Tornado Susulan, Pemerintah Segera Evakuasi Warga




Advertising
Advertising

Berita terkait

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

1 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

8 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

9 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

9 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

13 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

14 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

14 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

17 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

21 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya