Soal Penghargaan untuk SBY, Ini Pembelaan Dipo

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 21 Mei 2013 22:27 WIB

Sekretaris Kabinet Dipo Alam. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Kabinet Dipo Alam membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menerima penghargaan dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) meski sejumlah kalangan menolak ACF memberikan penghargaan itu ke SBY. "(Penghargaan) itu kan bukan kami yang minta," kata Dipo, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2013.

Dipo justru "menyerang balik" Franz Magnis Suseno yang menyampaikan protes atas penghargaan yang bakal diterima SBY. Terutama pernyataan Franz Magnis bahwa SBY tak pernah mengucapkan sepatah kata untuk membela minoritas.

"(Pernyataan) itu nggak benar. Saya punya buktinya, baik di sidang kabinet maupun hasil sidang kabinet, pidatonya ada," ujar dia. "Jadi tidak mungkin kalau dibilang Presideen tidak memberikan perhatian terhadap minoritas."

Ia juga mengaku heran lantaran seolah-olah yang memiliki komunitas lintas agama adalah hanya lintas agama milik Franz Magnis. "Saya tidak setuju dengan itu," ucap Dipo. Meski begitu, ia mempersilakan Franz Magnis menulis protes ihwal penghargaan untuk SBY lantaran protes itu adalah hak masing-masing orang.

"Yang jelas selama ini Presiden tidak pernah minta. Kami tidak meminta-minta supaya ada penghargaan itu," ucap Dipo. Ia pun menanggapi protes yang menilai SBY mengabaikan masalah penganut Ahmadiyah, Syiah, dan masalah gereja di Indonesia.

Menurut Dipo, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kurang lebih 250 juta penduduk. "Jangan hanya melihat yang ada di televisi, misalnya bakar-bakaran. Ya memang itu terjadi yang kayak begitu," katanya.

"Jadi kata-kata Pak Magniz itu, maaf kata ya, dia matanya dangkal. Melihat Indonesia seolah-olah yang hanya ada di TV dengan adanya konflik-konflik begitu," Dipo menambahkan. Menurut dia, masalah Ahmadiyah sudah terjadi sejak dulu.

"Sejak zaman Bung Karno ada itu, bahkan sejak zaman Jepang," ujar Dipo. Ia mengatakan, sudah ada Surat Keputusan Bersama yang dikeluarkan pemerintah untuk menangani masalah Ahmadiyah ini. "Seandainya SKB itu dipakai, (masalah Ahmadiyah) itu bisa (selesai)."

Profesor bidang filsafat, Franz Magnis Suseno, protes atas rencana penganugerahan World Statesman Award kepada Presiden SBY. Franz Magnis mengirim surat keberatan ke Appeal of Conscience Foundation, lembaga yang menganugerahi hadiah tersebut.

Dia menyebutkan ada dua poin keberatan "Pertama, SBY selama kepemimpinannya 8,5 tahun tidak pernah menyatakan kepada rakyat Indonesia untuk menghormati minoritas," kata Franz Magnis ketika dihubungi Tempo, Kamis, 16 Mei 2013.

Kedua, SBY tidak pernah melindungi kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras. "Presiden SBY tidak melakukan dan mengatakan apa-apa untuk melindungi mereka," kata Franz Magnis.

PRIHANDOKO
Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh

PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami

Di Prancis Ada Masjid Gay


Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

1 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

3 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

6 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

6 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

11 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

11 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

11 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

13 hari lalu

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya