TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, merasa dipojokkan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung dengan adanya foto dirinya bersama Presiden Megawati dan ditandatangani oleh keduanya. "Dan saya keberatan," katanya seusai acara lokakarya Nasional Masa Depan Kebangsaan Indonesia di Lemhanas, Jakarta, Kamis (16/9). Sultan menegaskan ia berada pada posisi yang netral karena ketika dia berkunjung ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar ia telah diberi foto dalam figura yang sudah ditandatangani Megawati. "Bukan saya yang bawa foto," katanya. Ia mengungkapkan pada saat Megawati ke Yogyakarta tanggal 28 Agustus, Megawati meminta kesediaannya untuk memperbesar foto yang dimuat di harian Kompas pada tanggal 28 Agustus untuk dokumentasi. Ia mengatakan boleh saja jika untuk dokumentasi. "Jadi nggak ada hubungannya untuk disebar," katanya. Ia menegaskan foto itu belum beredar dan tidak akan diedarkan karena ia telah menelepon Pramono Anung pada tanggal 2 September pukul 22.00 WIB untuk tidak menyebarkan foto tersebut yang dianggap mendukung salah satu capres. "Ya saya tidak setuju karena tidak ada kesepakatan itu," ujar dia. Ditanya tentang dukungannya ke salah satu capres ia mengatakan tidak memiliki kepentingan untuk mendukung siapa-siapa namun ia akan menentukan pilihannya sendiri. "Terserah pilihan saya," kata dia. Sultan menolak memberikan penilaian siapa yang lebih baik diantara pasangan capres. Karena dikhawatirkan akan mempengaruhi pilihan orang lain. "Saya lebih baik memilih diri saya sendiri," ujar dia. Badriah - Tempo