TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan aktivis dari Jaringan Anti-Korupsi Yogyakarta menggelar aksi damai menolak kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis 16 Mei 2013. Mereka berjalan dari Utara XT Square menuju kantor Partai Keadilan Sejahtera Daerah Istimewa Yogyakarta di Jalan Veteran Yogyakarta. Di depan kantor PKS, mereka berorasi dan membawa poster bertuliskan: `Save KPK`.
Aktivis anti-korupsi, kata dia terdiri dari Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (UGM), Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Indonesia Court Monitoring (ICM), Pusat Studi Hak Asasi Manusia, Forum Lembaga Swadaya Masyarakat, Jaringan Perempuan Yogyakarta. Jaringan ini menolak perlawanan PKS menghambat pengungkapan kasus korupsi.
Koordinator aksi, Tri Wahyu mengatakan tindakan PKS yang melaporkan Juru Bicara KPK, Johan Budi sebagai perbuatan tidak menyenangkan kepada polisi merupakan bentuk kriminalisasi. Menurut Tri, KPK harus tetap fokus mengungkap dugaan korupsi dan pencucian uang oleh mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq. “KPK tidak boleh gentar menghadapi segala bentuk perlawanan oleh PKS dan pihak lain,” kata dia.
Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi UGM, Hasrul Halili, mengatakan PKS hendaknya meminimalisasi politisasi kasus dengan menggulirkan wacana yang kontraproduktif dengan pemberantasan korupsi. “PKS seharusnya istiqomah dengan jargon yng didengungkan sebagai partai bersih. Mari berkonsentrasi pada upaya penegakan hukum,” katanya.
Aktivis perempuan, Budi Wahyuni mengatakan PKS harus transparan menjelaskan dana yang dimiliki. “Hibah gedung PKS juga harus ditelusuri. Tunjukkan duit PKS bukan hasil korupsi,” kata dia.
Bendahara Umum PKS DIY, Huda Tri Yudiana, mengatakan PKS DIY tidak mendukung pembubaran KPK. Upaya yang dilakukan partainya selama ini hanya mengingatkan KPK agar lebih profesional menjalankan tugasnya. “KPK bukan malaikat sehingga kita semua bisa mengingatkan. PKS tidak pernah melawan KPK,” katanya. Menurut dia, PKS telah mengaudit harta kekayaan seluruh pengurus daerah untuk memastikan tak ada penyimpangan.
SHINTA MAHARANI
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Terpopuler:
Fathanah Ketahuan Curi Dokumen KPK
Ahmad Zaky Disebut Minta Jatah Fee Impor Sapi
Kisah Penjual Gorengan yang Anaknya di Jerman
Polisi dengan Rekening Rp 1,5 Triliun Pernah Dibui
Cerita Dewi Queen of Pantura, Soal Sawer Pejabat
Amerika Serikat Terbitkan Laporan HAM Indonesia
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
53 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaElite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca Selengkapnya