Sejumlah anggota Brimob Pekalongan Sub Den 2 Pelopor mengepung rumah kontrakan di Dukuh Gagatan, Desa Kemiri Timur, Subah, Batang, (9/5). Rumah kontrakan itu diduga menjadi tempat perkumpulan para terduga teroris dari kelompok Abu Roban. Tempo/DINDA LEO LISTY
TEMPO.CO, Poso - Santoso, salah satu pimpinan jaringan teroris yang paling dicari polisi sesekali muncul di Poso. Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Kusnadi mengakui hal tersebut. "Ya, menurut informasi masyarakat kalau Santoso ini muncul sewaktu-waktu di Poso," ujarnya di Poso, Rabu 15 Mei 2013. (Baca: Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus)
Susnadi mengatakan, dengan adanya informasi tersebut pihaknya mengintensifkan razia dan sweeping di wilayah Poso. Selain itu, juga meningkatkan operasional intelijen deteksi dini, dan penjagaan obyek vital serta melakukan patroli rutin di setiap wilayah yang ada di Poso, ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu langkah mereka mempersempit pergerakan kelompok teroris jaringan Poso untuk mendapatkan dana di Poso, yakni dengan menggagalkan berbagai bisnis ilegal yang diduga dilakukan oleh jaringan kelompok teroris tersebut. Bisnis itu antara lain penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi ilegal, perjudian, dan pencurian motor. "Jadi tiga kasus ini marak kita berantas di Poso," kata Susnadi.
Santoso alias Abu Wardah alias San alias Pak De alias Komandan, pimpinan kelompok teroris jaringan Poso hingga saat ini belum juga tertangkap. Adapun jaringan yang diduga masih terkait dengannya baru-baru ini berhasil diringkus dan sebagian anggotanya tertembak mati Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian.
Selain Santoso, anggota jaringan teroris Poso yang saat ini masih terus diburu polisi adalah: Maskoro alias Daeng Koro alias Abduu Salam alias Sabar; Joko alias Kadir; Sugir alias Yanto alias Mas Yanto; Ambo Intan alias Ambo alias Pambo; Busro alias DAN alias Atif; Azis alias Papa Sifa; Salahudin alias Jon; Hadit; Bogar; Samil alias Nunung; Herman alias David; Ambo; Sugiatno alias SU alias Abiny; Irul; Ali; Hendro; Anto; Faris; Can alias Fajar alias Muh Fuad; Mamat; dan Taufik Buraga alias Upik Lawanga.
