Sekitar 127 kapal dari 47 negara ikut memeriahkan rangkain pembukaan Sail Komodo 2013 di Labuan Bajo, Flores, NTT, (8/5). Kegiatan ini bertemakan "Sail Komodo 2013: Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur Menjadi Destinasi Utama Pariwisata Dunia" Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Kupang- Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana merehabilitasi rumah-rumah yang tak layak huni dari Bandara Komodo hingga tempat kegiatan Sail Komodo di Pantai Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
"Agar pemandangannya lebih apik, maka rumah tak layak huni di sepanjang jalur Sail Komodo akan direhab," kata Ketua Panitia Daerah Sail Komodo, Fransiskus Salem kepada wartawan, Rabu, 15 Mei 2013.
Menurut dia, pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar untuk merehabilitasi rumah yang tak layak huni tersebut. Saat ini, pihaknya sedang mengindetifikasi dan mendata berapa banyak rumah yang akan direhab. "Rumah yang dibenah itu adalah rumah yang dinilai belum baik," katanya.
Pengelolaan dana tersebut, katanya, langsung ditangani pemerintah bersama masyarakat setempat, sehingga pemanfaatan dana tepat sasaran. "Alokasi dana per unit rumah sesuai dengan tingkat kerusakannya," katanya.
Selain merehab rumah warga, katanya, pemerintah juga sementara memperpanjang Bandara Komodo dari 900 meter menjadi 1500 meter, dengan alokasi dana sebesar Rp 2 triliun dari kementrian perhubungan. "Bandara Komodo sedang dalam pengerjaa," katanya.
Puncak acara Sail Komodo 2013 akan digelar pada 14 September 2013 di Labuan Bajo. Sail Komodo ini dicanangkan pemerintah, setelah Taman Nasional Komodo (TNK) ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia.
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya
4 Juli 2023
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.