Hasyim: Nasib Saifullah Ditentukan Usai Pilpres

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2004 21:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Calon wakil presiden Hasyim Muzadi menyatakan GP Anshor tidak seharusnya memberikan dukungan politik secara kelembagaan kepada pasangan Susilo Bambang YudhoyonoJusuf Kalla. Secara institusional (Anshor) tidak boleh memberikan dukungan, ujar Hasyim kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/9). Hasyim yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) nonaktif ini mengingatkan, yang bisa memberikan dukungan hanya orang per orang warga Anshor. Hal itu, menurut dia, sama halnya dengan PBNU yang berposisi netral dalam menyikapi pilpres putaran kedua. Ditanya tentang kemungkinan dipecatnya Ketua Umum GP Ansor Saifullah Yusuf, Hasyim mengaku belum memikirkan hal itu. Saya belum tahu, tapi setelah tanggal 20 September besok akan kita bicarakan, jelasnya. Setelah pilres selesai, kata Hasyim, dirinya akan kembali menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan kembali menjalankan roda organisasi warga Nahdliyin tersebut. Menang atau tidak menang dalam pilpres nanti, Hasyim tetap memiliki tugas mempersiapkan pelaksanaan Muktamar NU 28 Nopember mendatang. Disinggung anggapan kalangan muda NU yang merasa peran Hasyim mulai mengecil setelah Koalisi Kebangsaan dibentuk dan perannya banyak dikomando Golkar, Hasyim dengan nama datar membantah anggapan tersebut. Yang benar, kata Hasyim, terjadi pembagian tugas yang semakin banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk memenangkan pilpres putaran kedua. Selama masa kampanye hari kedua Raabu (15/9) ini, Hasyim tidak terlalu padat melakukan aktivitas. Pagi pukul 10.00 Hasyim melakukan dialog dan rekaman acara talkshow salah satu stasiun televisi. Siang harinya Haysim menghadiri peringatan Isra Mi'raj Muslimat NU di Jakarta Utara dan sore harinya menghadiri peluncuran album Tersenyumlah Indonesiaku yang secara penuh mendukung MegaHasyim di Gedung Juang kawasan Cikini Raya. Saifullah Yusuf yang dihubungi terpisah menyatakan wajar jika Hasyim mengatakan hal itu karena memang sebenarnya Anshor ada dalam posisi dukung-mendukung. Namun, tambahnya, melalui perjalanan panjangnya Anshor dan Banser diminta mengamankan amanat kiai Langitan yang menyerukan dukungan untuk pasangan YudhoyonoKalla. Saya menyerukan dukungan itu sebagai pribadi dan ketua umum GP Anshor, dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sama halnya dengan Pak Hasyim yang mencalonkan diri sebagai cawapres sebagi pribadi tapi tidak bisa dipisahkan dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU, papar Saifullah. Ecep S. Yasa - Tempo

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

37 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

57 hari lalu

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

57 hari lalu

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

59 hari lalu

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya