TEMPO Interaktif, Jakarta:Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla akan merengguk 61,3 persen dukungan. Hasil itu jauh melampaui dukungan yang diperoleh pasangan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi, yakni 23,7 persen. Meski begitu, angka untuk pasangan Mega-Hasyim ini merupakan peningkatan sekitar 2 persen dibanding bulan Agustus. Sedangkan sekitar 6,1 persen responden masih tidak diketahui pilihannya karena tidak mau menjawab, rahasia, atau belum memutuskan. Secara kebetulan LSI melaksanakan pengumpulan data survei nasional pada 10 - 12 September 2004, atau sehari setelah bom Kuningan meledak. "Melihat angka itu, boleh jadi bom Kuningan memang menguntungkan pasangan Yudhoyono-Kalla," kata Direktur Ekesekutif LSI M Qodari di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Rabu (15/9). Pasalnya, dari survei bulan-bulan sebelumnya, tren popularitas pasangan Yudhoyono-Kalla menunjukkan penurunan. "Mungkin jika tidak ada bom Kuningan, popularitas pasangan itu akan lebih rendah dibandingkan bulan Agustus," kata Qodari. Ia berpendapat, popularitas Yudhoyono-Kalla bertahan karena adanya simpati publik yang sedang naik, juga karena berita Koalisi Kebangsaan tenggelam akibat berita bom Kuningan.Meski begitu, lanjut Qodari, bom Kuningan tidak atau belumlah menciderai kredibilitas Megawati sebagai calon presiden yang kebetulan masih menjabat sebagai presiden. "Namun," kata Qodari," boleh jadi Megawati telah dirugikan karena seharusnya peningkatan dukungan yang diraihnya lebih dari 2 persen." Qodari menilai, angka dukungan itu terkikis oleh bom Kuningan.Yandhrie Arvian - Tempo