TEMPO Interaktif, Jember:Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, meminta kepada capres terpilih agar NU diberi posisi menteri kesehatan dan pertanian dalam susunan kabinetnya."Saya sudah pernah mengatakan hal itu kepada Pak Hasyim Muzadi karena beliau adalah representasi NU, sehingga perlu penyapaan umat. Dan di dua bidang itu sangat merakyat, khususnya warga nahdliyin," katanya kepada Tempo usai acara peringatan Harlah NU dan Isra' Mi'raj di Ponpes Miftahul Ulum Kecamatan Kalisat, Jember, Rabu (15/9) petang. Pilihan pada dua posisi menteri itu, kata Khofifah, didasarkan pertimbangan tingkat kebutuhan warga Nahdliyin. "Saat ini warga NU sangat membutuhkan perbaikan di dunia kesehatan dan pertanian. Apalagi, secara kultur, warga NU sebagian besar adalah masyarakat petani yang tinggal di pedesaan," tambahnya seraya menolak anggapan jika permintaan itu adalah bagian dari politik dagang sapi. Terkait dengan pemilihan presiden tanggal 20 September nanti, mantan Menteri Pemberdayaaan Perempuan itu melemparkan optimisme. Ia mengaku yakin dan percaya, dukungan terhadap pasangan Mega-Hasyim akan makin menguat. "Dari perjalanan saya di 17 provinsi, saya lihat cenderung ada penguatan dukungan yang signifikan," katanya. Optimisme itu, imbuhnya, didukung hasil jajak pendapat beberapa media yang menunjukkan kenaikan suara pendukung duet nasionalis religius tersebut. Menanggapi adanya perpecahan suara kaum Nahdliyin dalam pilpres putaran kedua nanti, Khofifah membantah jika dikatakan saat ini kaum Nahdliyyin sedang terpecah dalam urusan dukung-mendukung calon presiden. "Kebetulan saja ada yang berbeda. Perbedaan itu rahmat," tandasnya singkat.Mahbub Djunaidy - Tempo