Usaha Sawmil Labora Sitorus Rusak Empat Cagar Alam

Senin, 13 Mei 2013 19:44 WIB

Kawasan Pariwisata Pulau Wayag di Kabupaten Raja Ampat Paua Barat, (13/05). Pulau wayag di jaga secara keseluruhan oleh suku Kawe dan juga menjadi tempat wisata favorit di Raja Ampat. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas pengolahan kayu yang dilakukan polisi aktif Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Labora Sitorus ternyata telah merusak empat kawasan cagar alam di wilayah Sorong, Papua. Empat cagar alam itu adalah Batanta Barat, Waigeo Barat dan Waigeo Timur serta Salawati Utara.

“Labora Sitorus ini membacking penduduk untuk merambah dan menebang kayu di cagar alam ini dan mengumpulkan di Sawmill miliknya,” kata salah seorang aktivis lingkungan di Raja Ampat yang tak mau disebut namanya saat dihubungi, Senin, 13 Mei 2013.

Menurut dia, di kawasan Raja Ampat Sitorus sudah dikenal sebagai pengusaha kayu hitam. Dia beroperasi sejak 2002 lalu. Tak hanya menjadi backing, Labora pun juga punya beberapa perusahaan sawmill. Hasil kayu sawmill itu dijual dalam bentuk papan dan kayu balok yang dijual di daerah Sorong. Ada pula kayu yang dipotong dalam ukuran besar antara 20 x 20 cm yang biasa dikapalkan. Sumber ini menduga kayu log besar itu dijual di luar negeri.

Meski sudah lama beroperasi, Labora seperti tak tersentuh hukum. Buktinya perusahaannya bisa beroperasi lebih dari 10 tahun. “Padahal jelas-jelas aktivitasnya telah merusak ekosistem dan kawasan konservas di sekitar raja ampat.”

Untuk mempertahankan bisnisnya, Labora dikenal suka memberi pinjaman di muka pada para penebang kayu. Konpensasinya, kayu-kayu hasil tebangan warga harus diserahkan ke perusahaan sawmill miliknya. Saat beberapa tempat usahanya sempat disegel polisi, Labora juga menunjukkan pengaruhnya.

Setelah tempat usahanya disegel, Labora disebut mengorganisir sejumlah warga untuk melakukan demo ke kantor DPRD dan polres. Penduduk beralasan, tempat usaha Labora harus dibuka kembali karena menjadi tulang punggung pencaharian masyarakat.

Tak hanya bergerak di usaha pemotongan kayu, dan berbisnis kayu illegal, sumber ini menyebut, Labora juga terlibat sebagai pemasok minuman keras di Sorong. Aktivitasnya ini sudah lama diketahui oleh masyarakat. Namun sumber ini heran hingga kini, Lambora terlihat kebal. “Dia tak tetap bertugas sebagai polisi aktif dan sepertinya sangat kebal hukum.”

Baru sebulan belakangan ini, Labora diperiksa Polda Papua. Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Polisi Paulus Waterpauw, mengatakan Labora Sitorous terlibat pelanggaran hukum. Labora sendiri sampai sekarang belum bisa dimintai konfirmasi.

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler:

Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair

Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun

Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron

Wartawan Masuk Gedung PKS, Kader Diam 5 Menit

Datang ke KPK, Anis Matta Didampingi Petinggi PKS

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

28 menit lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

13 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

14 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

20 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya