Imigrasi Kupang Merelokasi 80 Pengungsi Gelap

Reporter

Jumat, 10 Mei 2013 11:12 WIB

Sejumlah Imigran gelap Asal iran saat ditanggap anggota Polda Suawesi Selatan di rumah penampunagan Jalan hertasning Baru, Gowa, (9/5). Sebanyak 35 Imigran yang tidak memiliki Pasport ini rencananya akan menyebrang ke Australia. TEMPO/Iqbal lubis

TEMPO.CO, Kupang - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur akan merelokasi 80 imigran gelap yang ditampung di Rudenim setempat secara bertahap ke Rudenim Surabaya, Makassar dan Jakarta. "Kapasitas tampung sudah tidak memungkinkan, sehingga harus direlokasi sebagian ke Rudenim lain," kata Kepala Rudenim Kupang, Syarifullah kepada wartawan, Jumat, 10 Mei 2013.

Saat ini, menurut dia, jumlah imigran yang ditampung di Rudenim Kupang sebanyak 250 orang yang ditangkap di sejumlah wilayah di NTT. Sedangkan, daya tampung Rudenim Kupang hanya sekitar 150 orang.

Pekan ini, katanya, pihaknya akan merelokasi sekitar 18 imigran gelap ke Makassar pada 23 Mei 2013. Sedangkan, 30 imigran gelap lainnya akan direkolasi menyebar di ke Makasar, Jakarta dan Surabaya dengan biaya ditanggung Organisasi Migrasi Internasional (IOM). "Sejauh ini menurut rencana, Rudenim Kupang akan merelokasi sekitar 48 orang sedangkan sisanya masih ditampung dan menunggu proses relokasi ke Rudenim lain di Indonesia," katanya.

Terkait nasib 53 imigran yang ditangkap awal April 2013 di Rote Ndao, jelasnya, untuk sementara belum bisa dipindahkan ke Rudenim, karena daya tampungnya masih sangat terbatas dan masih harus menunggu proses relokasi yang akan dilaksanakan bulan ini.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas 1 Kupang, Tatok Hari Sasono mengatakan, ke-53 imigran gelap asal Sudan, Myanmar, dan Somalia sampai sekarang masih ditampung di bekas Kantor Imigrasi Kupang, jalan S.K. Lerik, Kota Baru. "Untuk sementara imigran tersebut masih kami tampung di bekas kantor, sehingga tidak membuat mereka berdesak-desakan di Rudenim," katanya.

YOHANES SEO



Topik terhangat:
Pengg
erebekan Teroris | E-KTP |Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh


Berita lainnya:
Bos Perbudakan Buruh Panci, Yuki Irawan Buka Suara
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Pintar Agama dan Bahasa Arab, Fathanah Tak Jumatan

Arya Wiguna: Vitalia Sesha itu Beneran Cantik

Fathanah Naikkan Gaji Sopir Tiap Bulan

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya