Ibu Rumah Tangga Tewas Tertembak di Sorong

Reporter

Rabu, 8 Mei 2013 15:41 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO.CO, Jayapura - Seorang Ibu Rumah Tangga, Salomina Klaibin, 37 tahun, yang terkena peluru dalam insiden penembakan di Aimas, Sorong, Papua Barat, Selasa, 30 April 2013 lalu, akhirnya meninggal dunia pada Selasa dini hari, 7 Mei 2013, sekitar pukul 01.00 WIT.


Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy menjelaskan, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Se Be Solo, Sorong, Papua Barat. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.


“Korban menderita luka tembak pada bagian perut, paha dan lengan kiri. Diduga ditembak oknum aparat pada penyerangan terhadapmassadi rumah Isak Klaibin, Aimas, Sorong,” kata Warinussy, Rabu, 8 Mei 2013.


Warinussy menegaskan, penembakan terhadap Salomina dikategorikan sebagai pelanggaran HAM. Karena itu LP3BH Manokwari mendesak Kapolri agar mencopot Kapolres Sorong. Demikian pula Panglima TNI segera memberhentikan Dandim Sorong. “Mereka tidak dapat menunjukkan perilaku sebagai prajurit pelindung rakyat dalam era demokrasi,” ujar Warinussy.


Warinussy juga meminta agar tujuh orang yang sedang ditahan di Mapolres Sorong bisa didampingi penasehat hukum sebelum menjalani proses pemeriksaan.


Advertising
Advertising

Selain Salomina, Abner Malagawak, 22 tahun. dan Thomas Blesia, 28 tahun, juga tewas terkena tembakan menjelang peringatan Hari Integrasi Papua pada Rabu, 1 Mei 2013 lalu. Penembakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIT. Dalam peristiwa tersebut, dua warga lainnya, Herman Lokden, 18 tahun, warga Kampung Wulek, terluka di betis kanan. Sedanglan Andreas Sapisa, 32 tahun, warga Distrik Makbon, terluka di jari kaki.


Pimpinan kelompok warga di Aimas, Sorong, Isak Klaibin, membantah telah menyerang polisi yang sedang melakukan patroli sehingga berujung terjadinya penembakan. “Malam itu sebenarnya kami akan melaksanakan ibadah syukur menjelang 1 Mei 2013. Tidak ada pengibaran bendera (Bintang Kejora) atau pembacaan dokumen tentang organ gerakan,” ucapnya.


Namun, ketika warga berkumpul, tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan suara tembakan. Sebelum ibadah dilaksanakan, terjadi penyerangan yang dilakukan oleh aparat yang menggunakan dua mobil Toyota Avanza, L-200 dan sebuah mobil patroli gabungan. ”Tiga orang mengalami luka,” tutur Isak Klaibin.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya membantah aparat kepolisian melakukan penembakan. Justru yang terjadi, menurut Sumerta, aparat dihadang oleh sejumlah orang yang kemudian melakukan penyerangan. Dalam insiden itu, mobil yang ditumpangi Wakapolres Sorong Kompol Yudhi Pinem dirusak olah massa.


Selain itu, kata Sumenrta pula, seorang anggota Kodim/1704 Sorong luka di bagian belakang kepala sepanjang lima sentimeter.


”Salomina adalah anggota OPM berpangkat Letnan Satu. Dia saudara kandung Isak Kalaibin. Kami belum mendapatkan hasil otopsi dari RSUD Sorong, sehingga belum dapat dipastikan jenis senjata apa yang menewaskan korban,” kata Sumerta.


JERRY OMONA


Topik hangat:
Perbudakan Buruh
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry


Baca juga:
2 Polisi Beking Perbudakan Buruh Panci Diperiksa

Ini Daftar Suami-Istri, Anak-Menantu Caleg

Besar Gaji Korban Perbudakan Buruh Panci

Polisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?

Vitalia Sesha Paling Dicari di Google

Video Vitalia Sesha Bertebaran di YouTube



Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya