TEMPO.CO, Kupang - Soal Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar (SD) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi kesalahan cetak untuk beberapa nomor soal Bahasa Indonesia pada hari pertama UN, Senin, 6 Mei 2013. Siswa terpaksa tidak mengerjakan soal tersebut.
Terdapat tiga soal yang terjadi kesalahan pencetakan yang ditemukan, saat siswa mulai mengerjakan soal UN tingkat SD. Pengawas pun membuat berita acara temuan itu sebagai kesalahan pencetakan.
Di SD Negeri Fatufeto, misalnya, soal Bahasa Indonesia nomor 9-11 yang terjadi kesalahan pencetakan, sehingga siswa diminta untuk tidak mengerjakan soal, karena tidak terdapat cerita, sebelum siswa menjawab pertanyaan yang ada.
Temuan pengawas itu, akhirnya dilaporkan ke kepala sekolah setempat untuk berkonsultasi, apa sikap sekolah terkait kesalahan pencetakan soal UN tersebut. Sekolah akhirnya memutuskan agar siswa tidak mengerjakan tiga nomor soal tersebut.
"Kami terpaksa meminta siswa untuk tidak mengerjakan soal UN Bahasa Indonesia, karena tidak ada narasi untuk pertanyaan yang disiapkan," kata Kepala Sekola SDN Fatufeto, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Johana Rihi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) NTT, Yohanes Mau membenarkaan kesalahan pencetakan itu. Karena itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas PPO kabupaten/kota agar siswa tidak mengerjakan soal tersebut. "Itu kesalahan pencetakan, sehingga siswa tidak perlu kerjakan soal itu," katanya.
Kesalahan pencetakan itu, menurut dia, juga telah disampaikan ke panitia UN agar menjadi perhatian saat penyalinan, sehingga tidak merugikan siswa. "Itu akan jadi perhatian panitia, sehingga tidak rugikan siswa," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca Selengkapnya2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
11 Juli 2022
Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca SelengkapnyaNikmati Eksotisme Labuan Bajo dari Jakarta
15 Oktober 2021
Pengunjung bisa merasakan nikmatnya kopi asal Flores yang perkebunannya dekat dengan Labuan Bajo di booth coffee corner.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Labuan Bajo Hampir 50 Persen
28 September 2021
Dalam menata KSPN Super Prioritas Labuan Bajo, Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca SelengkapnyaStrategi Wisata di Negeri Seribu Bukit
1 September 2021
Strategi pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Timur berbasis pada inklusviitas, sumber daya lokal, dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiselamatkan, Penyu Belimbing Raksasa Terjerat Jaring Nelayan di Kupang
29 Juli 2020
Penyu belimbing yang terjerat itu berukuran raksasa. Masyarakat setempat dipuji.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi NTT Berkukuh Tutup Taman Nasional Komodo
25 September 2019
Pemerintah Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata mengenai keputusan Gubernur NTT tetap menutup Taman Nasional Komodo.
Baca SelengkapnyaPenampilan Baru ASN NTT Tiap Selasa dan Jumat, Kenalkan Tenun
10 April 2019
Ada tata cara berpakaian sarung tenun ikat motif NTT bagi ASN di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDari Pisang, Margareta Ingin Berdayakan Masyarakat Kota Maumere
16 September 2018
Ia berpikir beratus-ratus tandan pisang itu dibeli dari petani langsung dengan harga sangat murah.
Baca Selengkapnya