Ahmadiyah Tasikmalaya Diserang, Polisi Kewalahan

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 12:48 WIB

Kondisi Masjid Nurhidayah milik jemaah Ahmadiyah pasca pengrusakan di Kampung Cisaar, Cipeuyeum, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/2). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - -Sekelompok orang menyerang Kampung Wanasigra di Desa Tenjowaringin, Kabupaten Tasikmalaya, dini hari tadi. Sekitar pukul 01.00 WIB kelompok ini merusak rumah warga dan sebuah madrasah milik kelompok Ahmadiyah. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. "Jumlahnya sekitar 100-200 orang," kata Dodi Kurniwan, juru bicara Ahmadiyah.

Dodi menjelaskan massa ini menyerbu masuk ke dalam kampung langsung menuju masjid. Karena gerbang masjid terkunci massa berbalik arah. Karena tujuan mereka tidak tercapai, massa yang makin marah ini merusak semua rumah yang mereka temui dalam perjalanan balik. Sebuah madrasah yang jaraknya hanya 50 meter dari gerbang masjid tidak luput dari serangan mereka. "Mereka melempari kaca setiap rumah yang dilewati," kata dia pada Ahad, 5 Mei 2013.

Dodi mengatakan penyerangan ini terjadi selama 10-15 menit. Saat terjadi penyerangan, kata dia, masih ada sekitar 20 orang personel polisi yang sedang berjaga. Namun, polisi tidak bisa melakukan pencegahan. Penyerangan ini menyebabkan sekitar 24 rumah rusak. Dia mengatakan, polisi hanya menahan warga Ahmadiyah supaya tidak terjadi bentrokan.

Ia mengimbuhkan, pada saat yang sama juga terjadi penyerangan di kampung Citeguh. Kampung berada dalam desa yang sama dengan Wanasigra. Namun dia tidak bisa memastikan apakah serangan berapa kerusakan dan korban. "Waktu kejadiannya hampir sama," ujarnya.

RAMADHANI

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya