Menlu Marty Protes Keras Ada Kantor OPM di Inggris

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 06:17 WIB

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta—Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memprotes dengan keras pembukaan kantor Organisasi Papua Merdeka atau Free West Papua Organization di Kota Oxford, Inggris. Indonesia mengaku keberatan dengan pembukaan kantor itu, apalagi peresmian markas tersebut dilakukan oleh Wali Kota Oxford Moh Niaz Abbasi.

"Atas instruksi kami, Dubes Indonesia di London telah menyampaikan posisi pemerintah tersebut kepada Pemerintah Inggris," ujar Marty dalam rilis resmi kementerian yang diterima Tempo, Sabtu, 4 Mei 2013. Langkah serupa juga bakal ditempuh terhadap Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mark Canning yang bertugas di Jakarta.

Kementerian menilai pembukaan kantor tersebut tidak sejalan dengan hubungan persahabatan Indonesia-Inggris yang selama ini sudah terjalin. Bahkan pemerintah Inggris pun, selama ini mendukung integritas wilayah Indonesia termasuk di dalamnya Papua dan Papua Barat sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Lihat: OPM Dirikan Kantor Perwakilan Parlemen di Inggris)

Pembukaan kantor tersebut juga betolak belakang dengan pandangan masyarakat internasional yang secara tegas mendukung Indonesia. “Perkembangan ini menunjukkan keputusasaan pihak separatis menghadapi kenyataan,” kata Marty. Pemerintah Inggris pun sudah menyampaikan tanggapannya melalui Kedutaan Inggris di Jakarta, atas pembukaan kantor perwakilan OPM di Oxford. Inggris menegaskan kembali sikapnya yang tidak mendukung kemerdekaan Papua dan Papua Barat dari Indonesia.

Keputusan pembukaan kantor perwakilan OPM merupakan murni kebijakan Dewan Kota Oxford. Langkah itu tidak mencerminkan kebijakan politik luar negeri Inggris. Keputusan Dewan Kota Oxford, menurut pemerintah Inggris, tidak akan mempengaruhi sikap Inggris atas masalah Papu dan Papua Barat.

Pemerintah Indonesia juga berharap agar Inggris bisa konsisten dan nyata menunjukan kebijakannya untuk tidak mendukung tindakan apapun terkait separatisme Papua. “Sesuai dengan hubungan bersahabat Indonesia-Inggris serta sejalan dengan pandangan masyarakat internasional terkait integritas wilayah NKRI,” kata Marty yang manatan Duta Besar Indonesia untuk Inggris ini.

Sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka resmi membuka kantor di Oxford Inggris. Pembukaan kantor itu dihadiri oleh anggota parlemen Inggris Andrew Smith, Walikota Oxford Moh Niaz Abbasi, mantan Walikota Oxford Elise Benjamin dan koordinator Free West Papua Campaign (FWPC) Benny Wenda.

Hadir pula pemain rugby nasional Papua New Guinea Paul Aiton, Jennifer Robinson dan Charles Foster dari kelompok pengacara internasional untuk Papua Barat, mahasiswa Universitas Oxford, warga Papua di Belanda dan pendukung Papua Merdeka di Inggris.

SUBKHAN

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

Rayakan Hari Integrasi, Warga Papua Minta Merdeka

Ada Kantor OPM di Oxford, Dubes Inggris Dipanggil
Susno Duadji Menyerahkan Diri di Cibinong
Begini Susahnya Melacak Susno Versi Mabes Polri


Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

21 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

51 menit lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

12 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

12 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya