Menteri Penddikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (23/4). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan sejak beberapa tahun lalu Ujian Nasional sudah ramai dipersoalkan. Oleh sebab itu, dia mengusulkan konvensi untuk menyatukan pandangan terhadap pelaksanaan ujian tersebut.
Menurut Nuh, konvensi dilaksanakan untuk mencermati dan mendalami persoalan Ujian Nasional supaya ada titik temu. "Kalau modelnya seperti ini, masih ada kontroversi, maka kita akan kehabisan energi yang menyebabkan kontra produktif," ujarnya seusai memeperingati Hari Pendidikan Nasional, di Jakarta, 2 Mei 2013.
Nuh mengatakan, konvensi melibatkan banyak pihak yang terkait dengan kebijakan Ujian Nasional. "Insya Allah ini menjadi konvensi nasional agar tidak saling menyalahkan," kata Nuh.
Nuh menyatakan, meskipun pelaksanaan Ujian Nasional tertuang dalam Undang-Undang, masih banyak pihak yang berbeda pandangan. "Konvensi dilaksanakan agar kita tidak hanya terjebak dalam pro dan kontra".
Dalam agenda konvensi tersebut, Nuh juga berencana melakukan benchmarking dengan Negara-negara lain. "Jadi kita bisa membandingkan dengan negara lain untuk memastikan bahwa Ujian Nasional bukanlah sesuatu yang aneh yang seakan-akan tidak ada di negara lain," ujar Nuh. Rencananya, konvensi digelar pada September 2013.