TEMPO Interaktif, Semarang:Rasa duka atas meninggalnya aktivis pegiat HAM Munir juga dirasakan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang. Untuk mengekspresikan duka, mereka pun membagikan pita hitam dan tanda tangan pada sebuah kain putih di halaman kampus Fakultas Hukum Undip, Selasa (8/9). Sejak pagi, sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Komunias Bawah Atap (KBA) membagikan pita hitam kepada mahasiswa yang lewat usai kuliah di kampus mereka. Selain itu mereka pun menyediakan kain putih ukuran 2 m x 2 m itu dibentangkan di halaman fakultas, diatasnya sebuah karangan bunga dan gambar Munir dari sebuah harian. "Ini sebagai tanda simpati dan duka kami. Kita telah kehilangan satu tokoh, teman yang aktif untuk menegakkan HAM dan demokrasi di Indonesia," ujar Irfan, salah anggota KBA.Para mahasiswa itu mengaku kaget dan menyangka Munir meninggal begitu cepat dalam perjalanan menuju ke Belanda. Mereka mengetahui kabar meninggalnya aktivis KONTRAS itu kemarin dan spontanitas menggelar aksi simpati itu di kampus. "Selain mahasiswa ada juga dosen dan pembantu dekan yang ikut simpati," kata mahasiswa semester 9 di fakultas itu.Aksi bagi pita dan gelar kain untuk tanda tangan ini akan terus dilakukan hingga 2 hari kedepan. Selain itu mereka pun akan membuat daftar kasus HAM yang belum diselesaikan dan akan dikirimkan ke kejaksaan dan pengadilan. Dian Yuliastuti - Tempo News Room