TEMPO.CO, Batam-Memperingati hari buruh se-dunia Rabu, 1 Mei 2013 aliansi serikat pekerja di Batam akan menurunkan tak kurang dari sepuluh ribu buruh. Pekerja di industry garmen, elektronik dan lain-lain dipastikan memadati jalan dari arah kawasan industry Muka Kuning menuju Batam Center.
"Buruh diminta tidak anarkis," kata Koordinator Serikat Buruh Sejahtera Indonesia wilayah Kepulauan Riau, Muhammas Anas Nasir kepada Tempo, Selasa, 30 April 2013.
Anas mengatakan, tujuan para buruh turun ke jalan ini untuk mengingatkan pemerintah agar terus memperhatikan kesejahteraan buruh di Kepulauan Riau umumnya dan Batam khususnya. Ia menilai masih banyak perusahaa yang tidak tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan tenaga kerja.
Ia mencontohkan soal ketentuan Kebutuhan Hidup Layak ( KHL ) yang telah disetujui Gubernur Kepulauan Riau Surat Keputusan Gubernur Kepri nomor 752 tahun 2012 tentang Penetapan UMK 2013 sebesar Rp 2,040 juta, namun banyak perusahaan yang belum membayar upah pekerja sesuai dengan SK tersebut. "Pengusaha tidak berniat baik," kata Anas.
Bahkan, katanya, pihak pengusaha yang tergabung dalam Asiasi Pengusaha Indonesia ( Apindoa ) dan Kamar Dagang dan Industri Kepri sempat menggugat SK Gubernur Kepri ke Peradilan Tata Usaha Negara ( PTUN ), dan kalah.
Anas menilai kenaikan upah buruh, biasanya didahului oleh kenaikan kebutuhan masyarakat, jadi kenaikan upah pun tak bermakna. Diharapkan pemerintah mengontrol harga, sehingga tercipta rasa aman, nyaman dan ketenangan pekerja dalam melakukan kewajiban mereka sebagai buruh. Selain itu, masih banyak perusahaan yang menerapkan system outsourcing (alih daya) meski telah ketentuan dari Kementerian Tenaga Kerja bahwa hanya ada lima jenis pekerjaan yang boleh outsourcing yaitu satuan pengamanan, catering, cleaning service, dan pengangkutan minyak dan gas bumi.
Kabid Humas Polda Kepri , AKBP Hartono mengatakan, polisi daerah Kepri menerjunkan 1.122 personil untuk mengantisipasi tindakan anarkis pekerja berkaitan peringatan hari buruh se-dunia yang disebut May Day 2013 ini. Dibantu oleh TNI serta instansi terkait lainnya polisi Kepri membagi personil tersebut sebagai berikut : 1. Polda Kepri : 450 Personil 2. Polresta Tanjung Pinang : 150 Personil 3. Polres Lingga : 30 Personil 4. Polres Natuna : 30 Personil 5. Polres Tj. Balai Karimun : 82 Personil 6. Polresta Barelang : 180 Personil
"Jangan terpancing isu yang belum tentu kebenarannya," kata Hartono kepada Tempo, Senin malam.
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
3 Mei 2021
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif