TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyampaikan permohonan maaf atas kekacauan pelaksanaan ujian nasional 2013. Dia menanggap kekacauan ini sebagai musibah karena salah satu percetakan yaitu PT Ghalia tidak bisa menuntaskan pekerjaannya.
"Saya siap dimarahin karena memang faktanya seperti itu," kata M Nuh dalam Rapat Kerja dengan Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat di kompleks parlemen, Senayan, Jumat, 26 April 2013. Akibat gagalnya PT Ghalia menyelesaikan pekerjaannya, sebanyak 11 provinsi harus menunda pelaksanaan ujian nasional. "Runtutan yang disebabkan oleh satu perusahaan ini luar biasa," kata dia.
Nuh memahami jika anggota Dewan marah melihat kekacauan ujian nasional. Dia mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian ini. Dia tidak mau mengalihkan tanggung jawab ini kepada pihak lain termasuk kepada Badan Penelitian dan Pengembangan serta Badan Standar Nasional Pendidikan. Hanya saja, Nuh tidak menyebutkan secara konkret bentuk pertanggungjawaban yang akan diambil.
Nuh menjelaskan tidak mengundurkan secara serentak pelaksanaan ujian tingkat SMA. Menurut dia, jika serentak diundurkan, risiko yang dihadapi Kementerian juga akan bertambah berat. Akhirnya, Kementerian hanya menggeser 11 provinsi yang naskahnya dikerjakan oleh PT Ghalia. "Semua ada risikonya," ujarnya.
Dia juga mengaku kaget ketika PT Ghalia menyatakan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan pengadaan ujian nasional. Mendengar ini, Nuh langsung berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia untuk pendistribusian naskah ujian. Untuk menghindari kekacaun serupa pada ujian tingkat SMP, Nuh akhirnya mengalihkan pengadaan ke perusahaan lain. "Yang SMP akhirnya bisa diselesaikan meskipun penuh kekuarangan," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat:
Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
DPR Minta Presiden Evaluasi Kinerja Menteri Nuh
DPR Panggil Menteri Nuh Bahas Kekacauan UN
Diduga Mark Up, Menteri Nuh: Ketemu Hatta, Beres
3 Indikasi Korupsi Ujian Nasional
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaBadan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen
9 April 2022
Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.
Baca SelengkapnyaBadan Pekerja Dewan Pers Pilih 9 Calon Anggota
21 Desember 2021
Salah satu calon anggota Dewan Pers yang dipilih oleh badan pekerja ialah Azyumardi Azra.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Beri Dukungan Moral Wartawan Tempo Nurhadi yang Alami Kekerasan
31 Maret 2021
Dewan Pers mengingatkan kepada semua unsur pers agar berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik, termasuk profesionalitas.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Sebut Hasil Survei Indeks Kebebasan Pers Naik Tiap Tahun
11 September 2020
Dewan Pers merilis laporan hasil survei terkait Indeks Kebebasan Pers atau IKP di 34 provinsi selama rentang waktu 5 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDewan Pers: Isu Akses dan Perlindungan Difabel dalam Pemberitaan Masih Rendah
1 September 2020
Beberapa survei Dewan Pers tentang isu akses dan perlindungan penyandang disabilitas menunjukkan angka yang cukup rendah.
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan
18 April 2018
Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.
Baca SelengkapnyaMendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit
18 April 2018
Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.
Baca SelengkapnyaSoal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA
14 April 2018
Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.
Baca Selengkapnya