Petugas membersihkan tumbuhan enceng gondok di danau Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (1/11). Pembersihan enceng gondok tersebut untuk mengembalikan keindahan danau Cipondoh. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Medan - Ketegangan di tengah pembahasan nasib PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada Kamis, 25 April 2013, mencair gara-gara ada anggota Dewan Perwakilan Daerah yang keseleo lidah. Insiden ini terjadi di tengah rapat yang dihadiri Pemerintah Sumatera Utara, enam kepala daerah, dan anggota DPD di lantai 8 Kantor Gubernur Sumatera Utara.
Di tengah rapat, anggota DPD asal Sumut, Rudolf Pardede, menanyakan kondisi terkini Danau Toba sebagai penyuplai air untuk pabrik peleburan aluminium PT Inalum. Mantan Gubernur Sumatera Utara itu mengatakan, "Danau Toba adalah urat nadi PT Inalum. Tapi pernahkah PT Inalum memperhatikan lingkungan Danau Toba? Banyak anjing got di danau itu tapi tidak dibersihkan."
Ucapan Rudolf itu disambut tawa hadirin. Rudolf lalu menyadari telah salah ucap. Dengan sigap dia memperbaikinya. "Di sana (Danau Toba) banyak enceng gondok," katanya.
Menurut Rudolf, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah kabupaten/kota di kawasan Danau Toba pantas mendapat saham di PT Inalum jika diputuskan hak pengelolaannya ada pada pemerintah pusat. "Bisa saja pemerintah pusat 40 persen saham, Sumut 20 persen, dan 10 pemerintah kabupaten kota di kawasan Danau Toba mendapat 40 persen saham," katanya.
Selama menjabat Gubernur Sumatera Utara, Rudolf juga sering keseleo lidah. Saat peresmian gedung olahraga di Kampus Universitas Negeri Medan, 20 Juli 2012, mantan Ketua PDI Perjuangan Sumut itu menyebut Agung Laksono sebagai "Ketua DPRD Indonesia".
Presiden Joko Widodo meresmikan dua ruas tol di Sumatera Utara, yakni Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 sepanjang 41,7 kilometer, dan ruas Medan-Binjai seksi 2-3 sepanjang 10,5 km.