Seorang pegawai dari dinas pendidikan Sulsel melakukan penyortiran paket bungkusan naskah soal-soal Ujian Nasional yang siap didistribusikan ke 24 kabupaten dan kota, di gudang penyimpanan soal di Makassar, Selasa (16/4). Tertundanya pelaksanaan UN tingkat SMA/SMK dari Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4) disebabkan adanya masalah percetakan sehingga pendistribusian lambat. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Kupang - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, penundaan ujian nasional (UN) di 11 provinsi di Indonesia disebabkan keterlambatan pengiriman naskah UN. "Pelaksanaan UN kali ini hanya sebuah malapetaka," kata Musliar Kasim seusai meninjau pelaksanaan UN tingkat SMA di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 23 April 2013.
Persoalan UN yang terjadi di 11 provinsi di Indonesia, khususnya Indonesia tengah, bukan disengaja, tapi murni kesalahan percetakan. "Kami sudah meminta aparat hukum untuk mengusut kasus ini," katanya.
Ia membandingkan dengan pelaksanaan UN pada tahun lalu. Padahal, ia melanjutkan, waktu itu hanya dikerjakan empat percetakan penggandaan naskah UN. Sedangkan tahun ini, pencetakan naskah UN dikerjakan enam percetakan, tapi hasilnya malah seperti ini. "Yang namanya kesulitan itu bisa saja terjadi. Jadi itu murni kesalahan dari perusahaan," katanya.
Musliar berjanji akan mengambil tindakan tegas jika ada orang dalam Kementerian Pendidikan terlibat kasus ini. "Kami bukan mau membela diri, tetapi kami terbuka dan sudah menyerahkan kepada aparat hukum. Silakan lakukan investigasi," katanya.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.