Spanduk Anti Premanisme di Yogya Disesalkan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 20 April 2013 07:16 WIB

Ratusan warga mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta (27/3). Aksi itu menolak tindak kekerasan dan belasungkawa atas meninggalnya empat tahanan asal NTT di lapas Cebongan Sleman. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta- Pasca-temuan tim investigasi TNI Angkatan Darat yang menyebut pelaku penyerangan dan pembunuhan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, adalah anggota Kopassus, Kota Yogyakarta langsung dipenuhi spanduk berisi penolakan terhadap premanisme.


General Manajer Hugo's Cafe, Jovan Wijaya menyesalkan pemasangan spanduk anti-premanisme yang merebak di Yogyakarta itu karena memperburuk citra kota pariwisata ini.


Jovan mengatakan pemasangan spanduk menandakan Yogyakarta tidak aman untuk dikunjungi. Spanduk menjadi ajang pertarungan bagi Kopassus dan preman. "Mestinya kasus ini diselesaikan secara hukum. Tidak perlu memakai spanduk. Semua pihak bisa berbicara dengan gubernur," katanya.



Perkelahian di Hugo's Cafe diduga menjadi pemicu aksi balas dendam gerombolan anggota Kopassus yang menembak mati empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menghentikan penyidikan kasus penusukan anggota Kopassus, Kandang Menjangan, Sersan Kepala Santoso karena keempat tersangka pelaku telah meninggal dunia di Hugo's Cafe.

Penghuni asrama NTT di Tegalpanggung, yogyakarta, Roy Gasperz mengatakan spanduk itu menghakimi masyarakat NTT sebagai preman. "Warga NTT dan Yogyakarta selama ini hidup dalam persentuhan budaya. Kami tidak setuju dicap preman," katanya.


Premanisme di Yogyakarta sebetulnya telah lama ada. Menurut peneliti dari Sumber Daya Regional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ulil Amri, namun saat ini premanisme di Yogyakarta tak lagi dikuasai warga lokal. “Premanisme telah muncul dari berbagai etnis yang tinggal di Yogyakarta,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat 19 April 2013.


Advertising
Advertising

Ulil mengatakan, premanisme yang ada di Yogyakarta kini sudah mulai kompleks. Dan ideologinya juga sudah berubah. “Kalau dulu pada awal reformasi, preman yang ada di Yogyakarta masih kental nuansa ideologis dengan partai politik tertentu, tapi kini sudah berbasis etnis,” ujarnya.


Namun dia masih melihat adanya relasi antara premanisme dan negara. Ulil menyebutnya ada fase benci tapi rindu antara negara dan preman. “Saat ini mungkin dalam fase bencinya,” kata dia.


SHINTA MAHARANI|JULI HANTORO


Topik Hangat:


Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya