Minat TKI Bekerja di Korea Selatan Tetap Tinggi  

Reporter

Editor

Amirullah

Kamis, 18 April 2013 18:24 WIB

Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Surakarta - Ancaman serangan Korea Utara ke Korea Selatan tidak menyurutkan niat masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan. Terbukti ribuan orang berbondong-bondong mendaftar untuk mendapatkan kesempatan bekerja di Negeri Ginseng tersebut.

Pendaftaran ujian kecakapan bahasa Korea bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI), yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 15-18 April 2013, dibanjiri pelamar. Ketua panitia pendaftaran, Tuhana, mengatakan, setiap hari, jumlah pendaftar sekitar 3.000 orang.

UNS ditunjuk sebagai tempat pendaftaran ujian kecakapan bahasa Korea untuk Jawa Tengah. "Peminatnya sangat banyak meski saat ini tengah terjadi ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara," kata Tuhana kepada wartawan, Kamis, 18 April 2013.

Menurut dia, pemerintah Korea Selatan telah memberi jaminan bahwa ancaman serangan Korea Utara tidak akan menghentikan proses perekrutan tenaga kerja. Jadi panitia tetap melayani pendaftaran sesuai jadwal. Rencananya, ujian akan dilaksanakan pada 15-16 Juni 2013, dan hasilnya diumumkan pada 1 Juli 2013.

Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan Antar-Pemerintahan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), M. Fauzan, mengatakan, pihaknya menyiapkan 13 ribu formulir pendaftaran.

Selain tes keterampilan bahasa Korea, peserta akan menjalani proses administrasi dan pelatihan sebelum akhirnya bekerja di Korea Selatan. Menurut dia, pekerja Indonesia akan ditempatkan di perusahaan manufaktur dan perikanan. "Tidak ada yang menjadi pembantu rumah tangga," ucapnya.

Indonesia menyiapkan 40 ribu calon TKI untuk bekerja di Korea. Namun hanya 12 ribu yang akan direkrut. Selain di Solo, pendaftaran juga dilakukan di Universitas Indonesia Esa Unggul Jakarta, Institut Koperasi Indonesia Bandung, Universitas Dr Soetomo Surabaya, dan Universitas Sumatera Utara Medan.

Salah seorang pendaftar, Wasikin, 19 tahun, sangat berharap bisa bekerja di Korea. "Saya ingin dapat pekerjaan yang layak," kata pemuda asal Cilacap tersebut. Dia mengaku punya modal menguasai bahasa Korea dari hasil kursus di sebuah lembaga pendidikan. Soal keamanan di Korea Selatan, dia tidak mempermasalahkannya.

Fauzan mengatakan, saat ini ada sekitar 35 ribu pekerja Indonesia di Korea Selatan. Terkait krisis Korea, pihaknya terus memperbarui data pekerja beserta alamat dan perusahaan tempat bekerja. Jadi, jika benar-benar terjadi perang, dapat segera melakukan evakuasi.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lainnya:
SBY Semprot Fotografer Istana

Samarinda dan Balikpapan Tolak Ujian Nasional
Polisi Bali yang Disuap di Youtube Kini Dipenjara

Bom Boston, Foto Pelari 'Aneh' Beredar


TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

17 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya