Alasan Yenny Wahid Tolak Gabung Demokrat  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 16 April 2013 18:07 WIB

Ketua Umum DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Zannuba Wahid. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat dikabarkan akan bergabung dengan Partai Demokrat, Zanuba Arifah Chafsoh Wahid akhirnya memilih untuk tidak berlabuh di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid ini punya banyak alasan kenapa akhirnya dirinya memilih tak bergabung dengan Demokrat.

Salah satunya, kata dia berseloroh, “Karena baju saya kebanyakan warna hijau.” Yenny selama ini memimpin Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), yang punya warna kebesaran hijau. Partai yang dipimpinnya itu tak berhasil lolos dalam verifikasi Komisi Pemilihan Umum untuk mengikuti Pemilu 2014.

Namun, mantan wartawan ini mengungkapkan kisahnya mulai dari mendapat tawaran masuk Partai Demokrat hingga akhirnya menolaknya. Yenny mendapat tawaran dari SBY pada 23 Maret 2013. Sejak itu, dia dua kali bertemu SBY di Cikeas dan di Bali. Menurut asisten Yenny, Imron, saat itu Yenny tidak langsung mengiyakan ajakan SBY. ”Kepada SBY, Mbak Yenny hanya bilang jawabannya nanti,” kata Imron.

Yenny mengisahkan, ia diberi syarat oleh ibunya, Shinta Nuriyah Wahid, sebelum membuat keputusan soal tawaran Demokrat tersebut. “Ibu meminta saya harus berkonsultasi dengan para sesepuh dan ulama Nahdlatul Ulama (NU),” Yenny bercerita. Maka jadilah Yenny keliling Jawa, menemui sembilan ulama NU untuk berkonsultasi.

Hasil dari konsultasi dengan para sesepuh NU yang tersebar dari Jawa Timur hingga Jawa Barat itu mengisyaratkan Yenny tidak perlu bergabung dengan Demokrat. “Mereka menilai saya lebih baik berkiprah di luar struktur PD (Partai Demokrat),” kata Yenny. Dan karena proses konsultasi itulah, Yenny baru bisa memberikan jawaban pada 16 April ini.

PRAGA UTAMA

Baca juga

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York

Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas


Berita Terpopuler:
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston

Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York

Kata Saksi Bom Boston

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin

Ini Dia Vicky Vette si Penggoda Akun @SBYudhoyono

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

8 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

10 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

35 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

35 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

41 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

43 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

44 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

44 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

45 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya