TEMPO Interaktif, Makassar: Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan Pusat Penyelamatan Satwa Sulsel mengevakuasi 16 satwa langka dari penitipannya di Hotel Delia, Makassar, Rabu (2/9). Satwa yang dievakuasi itu terdiri atas enam spesies, masing-masing seekor beruang madu, dua ekor kera hitam jenis Macaca maura, seekor kera hitam jenis Macaca tonkeana, delapan ekor nuri kepala hitam, nuri bayan, ranggong, kakatua raja, dan elang bondol. Satwa-satwa tersebut akan langsung dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Manado, Sulawesi Utara, dan Pusat Reintroduksi Orangutan Wanariset Samboja, Kalimantan Timur. Keseluruhan satwa tersebut akan direhabilitasi sebelum dilepaskan ke habitatnya, alam bebas. Satwa-satwa tersebut merupakan hasil sitaan BKSDA yang dititipkan ke pengelola Hotel Delia. Pihak BKSDA Makassar sendiri memang tidak memiliki fasilitas pemeliharaan satwa. Selain hasil sitaan, sebagian satwa tersebut diserahkan secara sukarela oleh pemiliknya. Salah satunya adalah beruang madu, milik Jenderal Jusuf Manggabarani. Proses evakuasi sempat terhambat karena pihak pengelola tempat penitipan itu, keberatan untuk menyerahkan satwa-satwa tersebut, dengan alasan sayang. Evakuasi baru terlaksana setelah petugas dari BKSDA dan petugas evakuasi dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang penyelamatan satwa, memperlihatkan berita acara penitipan yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Dalam berita acara itu disebutkan, satwa-satwa itu dilindungi negara dan hanya berstatus titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali. Selain petugas BKSDA, evakuasi kemarin juga dihadiri Ketua Program Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Manado, Stephan Lenthey. Irmawati - Tempo News Room