Imigran Gelap Rohingnya Diperiksa Imigrasi Jember

Reporter

Senin, 15 April 2013 20:34 WIB

Imigran ilegal asal suku Rohingya Myanmar. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jember - Sebanyak 55 imigran gelap asalRohingnya,Myanmar, Senin, 15 April 2013, menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Jember, Jawa Timur.Paraimigran tersebut ditangkap Kepolisian Resor Banyuwangi, Sabtu pekan lalu, karena hendak menuju Ausralia. "Kami masih mendata dan memeriksa kesehatan mereka untuk kepentingan penanganan selanjutnya," kata Kepala Kantor Imigrasi Jember Mujiantoro.


Mereka dikumpulkan di ruang pertemuan lantai dua Kantor Imigrasi Jember. Hasil pendataan tim Imigrasi Jember menyebutkan, para imigran gelap tersebut terdiri dari 35 orang laki-laki, 10 orang perempuan dan 10 anak yang berusia mulai 2 bulan hingga 4 tahun.


Dari seluruh imigran gelap tersebut, hanya enam orang yang mengaku memiliki dokumen resmi keimigrasian, seperti paspor.


Menurut Mujiantoro, sambil menunggu petugas International Organization on Migration (IOM), para imigran gelap tersebut akan ditampung di sebuha hotel di Jember. "Setelah proses pendataan dan pemeriksaan selesai, kami bawa mereka ke Rumah Detensi Imigrasi di Pasuruan atau Rumah Detensi Imigrasi lain," ujarnya.


Paraimigran gelap itu tiba di Jember dengan pengawalan yang ketat oleh aparat kepolisian. Mereka diangkut dengan truk dan bus Polres Banyuwangi.


Advertising
Advertising

Sejumlah imigran mengaku sudah meninggalakan Myanmar selama lima hingga 15 tahun. Mereka meninggalkan negeri junta itu karena tidak tahan dengan konflik sipil-militer dan konflik antar etnis atau komunitas penganut agama (Islam-Buddha).


Sebelum tiba di Indonesia, mereka mengaku menjadi pengungsi di Malaysia. "We went to eascape the conflict, to find better life," ucap Hanambibi, perempuan yang mengungsi bersama suami dan dua anaknya.


Rahman Makmun dan Salimuddin, imigran gelap lainnya mengaku mereka naik bus secara berkelompok dariJakartamenujuSurabaya, dan akhirnya tiba di Pondok Pesantren Nahdlatul Khodirin, di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi. "We don't know really, how many people there because we came in a different group," ucap Makmun.


Salimuddin mengatakan, dia meninggalkan barak pengungsian diMalaysiakarena tergiur iming-iming hidup yang lebih baik diAustralia. "We just stay and pray there, in the twin ustadz's place," tuturnya.


Pondok Pesantren Nahdlatul Khodirin memang diasuh kiai kembar, yakni KH Nurudin dan KH Khoirudin.


MAHBUB DJUNAIDY


Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya