Satpol PP Turunkan Spanduk Kopassus  

Reporter

Senin, 15 April 2013 11:56 WIB

Markas Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, (5/4). ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Sleman -- Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Sleman segera mencopoti spanduk dukungan kepada Kopassus jika pemasangannya tidak berizin. Di Sleman, khususnya, banyak sekali spanduk dipasang di pinggir jalan yang isinya mendukung Kopassus dan penolakan preman di Yogyakarta.

Spanduk-spanduk dukungan itu berada di pertigaan Colombo, perempatan Gejayan, perempatan Denggung, depan kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran dan tempat-tempat strategis lainnya. Spanduk itu merupakan reaksi dari kasus penyerangan LP Cebongan, Sabtu, 23 Maret 2013 oleh anggota Kopassus yang menewaskan empat tahanan.

"Senin kami cek, jika tidak berizin maka akan diturunkan," kata Kepala Seksi Operasional Penegakan Perundang-undangan Satuan Pamong Praja Sleman, Rusdi Rais, Minggu, 14 April 2013.

Rusdi tidak mempedulikan spanduk itu merupakan dukungan dan penolakan peremanisme. Jika tidak ada izin pemasangannya, maka akan diturunkan. Spanduk-spanduk itu dinilai sangat provokatif. Lihat saja tulisan-tulisan dalam spanduk seperti "Terimakasih Kopassus, Yogyakarta aman, preman minggat", "Hidup Kopassus, Preman Minggat" dan lain-lain. Semua spanduk, baliho atau reklame yang tidak dilengkapi izin pemasangan otomatis akan dibersihkan. Sebab, pemasangan benda-benda reklame di lokasi publik harus berizin.

Satpol PP tidak mempedulikan spanduk itu merupakan dukungan terhadap Kopassus, polisi, atau penolakan terhadap preman. Jika tidak dilengkapi izin, maka spanduk akan dibersihkan. Perizinan pemasangan spanduk dan lain-lain ditangani oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Sleman.

Seperti diketahui, empat tahanan titipan yang tewas di LP Cebongan akibat dibantai anggota Kopassus merupakan tersangka penganiayaan yang menewaskan seorang anggota Kopassus di Hugo's Cafe pada Selasa, 19 Maret 2013. Keempatnya yang merupakan warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dianggap sebagai preman oleh tim investigasi dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.

Tony Alexander, 46 tahun, warga asal NTT yang dituakan oleh warga NTT di Yogyakarta, menyatakan spanduk itu merupakan suatu aspirasi dan kebebasan dalam era keterbukaan ini. Namun, dirinya berharap spanduk tersebut tidak menyinggung suatu etnis (suku) tertentu. "Pemasangan spanduk itu aspirasi, tapi jangan sampai menyinggung etnis," kata dia. Selengkapnya soal penyerangan LP Cebongan, Sleman, klik di sini.

MUH SYAIFULLAH

Berita Lainnya:

Survei: Jokowi Masih Kandidat Terkuat Capres 2014
Korban Lion Air Diselamatkan Peselancar
Modus Pencurian Pulsa di Telepon Anda
Media Asing: Lion Air Dilarang Terbang ke Eropa

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya