TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa setiap gerak-geriknya diawasi penguasa. Dia mengatakan selama ini ada banyak intelijen yang mengikuti kegiatannya. (Baca: Mega: Saya memang sudah Sepuh, tapi...)
"Intel-intel itu mencari informasi. Hanya semenit setelah saya pidato, informasinya sudah sampai di pucuk pimpinan tertinggi negeri ini," katanya saat pidato politik pemenangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, di Stadion Manahan Solo, Ahad, 14 April 2013.
Padahal, dia menambahkan, dalam pidato politiknya ia hanya sedang berbincang dengan almarhum ayahnya, Soekarno, untuk membahas kondisi negeri ini. "Membicarakan kenapa ada daging impor, bawang impor, ikan impor, buah impor, beras impor. Padahal Indonesia katanya gemah ripah loh jinawi," ujarnya.
Dia tidak mempermasalahkan isi pidatonya disampaikan ke penguasa negeri. Menurutnya, biar penguasa belajar darinya. "Biar yang sekarang memimpin bisa belajar," katanya.
Dia menegaskan Indonesia tidak perlu impor. Sebab, tanahnya subur dan bisa ditanami berbagai tanaman. "Ibaratnya lempar tongkat kayu bisa jadi tanaman," ucapnya.
Produksi garam pun mudah dilakukan. Sebab Indonesia punya garis pantai yang panjangnya hampir seperti Amerika. "Tidak masuk akal kalau masih impor. Pikiran waras tidak masuk akal," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat TEMPO: Sprindik KPK || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Terhangat Hari Ini
UN Telat karena Rekanan Sulit Distribusikan Soal
Ujian Nasional Sebelas Provinsi Mundur Jadi Kamis
300 Polisi Jember Amankan Soal Ujian Nasional
Ujian Nasional di 11 Provinsi Ditunda
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaGerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader
11 Agustus 2020
Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaCara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati
23 Januari 2019
Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.
Baca SelengkapnyaPPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat
10 Januari 2018
PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti
10 Januari 2018
Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul
10 Januari 2018
Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.
Baca SelengkapnyaGus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
10 Januari 2018
Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.
Baca SelengkapnyaPDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
10 Januari 2018
PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik
10 Januari 2018
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.
Baca Selengkapnya