Badan pesawat Lion Air yang jatuh ke laut di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, (14/4). Pengangkatan badan pesawat masih menunggu penyelidikan KNKT. REUTERS
Menurut dia, tim KNKT kini mengumpulkan data yang terkait dengan penerbangan dari Lion Air dan ATC. Semua data pun, kata dia, belum terkumpul. Masruri mengatakan KNKT juga belum bisa berkesimpulan bahwa faktor cuaca merupakan penyebab tergelincirnya pesawat. Data mengenai cuaca, kata dia, belum detail dan menyeluruh. Tapi, ia menerima informasi dari beberapa orang bahwa cuaca landasan saat itu cukup terang. (Baca: Lion Air Jatuh, Tidak Ada Masalah pada ATC)
"Dari beberapa orang menyampaikan di landasan terbang cuaca terang, tapi di ujung landasan sampai Kuta memang gelap. Kami masih terus melakukan investigasi yang akan dikembangkan," katanya. Ia menegaskan tidak memasang target kapan investigasi selesai, karena tim akan melakukan observasi menyeluruh dan tidak terburu-buru. "Target kami ya secepatnya," katanya.
KNKT mengatakan investigasi kini terkendala masalah cuaca. Menurut Masruri, pesawat hingga kini masih belum bisa digeser dari laut karena ombak yang sangat besar. "Berbahaya jika kami masuk ke sana sekarang," katanya.
Pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Bandung-Denpasar mengalami kecelakaan di sisi landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, Bali kemarin. Pesawat tersebut patah di bagian ekor, dan masuk ke air.
Pesawat Boeing 737-800 ini dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai pukul 15.16 WITA. Namun, pesawat mengalami kecelakaan pada 15.10 WITA. Saat ini, pesawat yang mengalami kecelakaan di ujung runway bandara itu masih berusaha dipindahkan. Pesawat tersebut mengangkut 172 penumpang.
