Korban Cebongan Sempat Dapat SMS Peringatan

Reporter

Sabtu, 13 April 2013 06:33 WIB

Dua jenazah Yohanis Juan Manbait alias Juan dan Adrianus Chandra Galaja alias Dedi (peti kanan), yang menjadi korban penembakan di LP Cebongan, disemayamkan di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, (25/3). TEMPO/Jhon Seo

TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, menduga kasus penyerangan Kopasus ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DIY, bukan aksi spontanitas, melainkan sebuah operasi yang terencana.

Untuk membuktikan tuduhannya, Kontras mengantongi bukti adanya pesan singkat atau SMS dari dua personel polisi Kepolisian Resor Sleman kepada seorang korban ketika korban ditahan di dalam sel Kepolisian Daerah DIY.

"SMS itu berasal dari anggota polisi kepada salah satu dari empat korban. Isinya, (pemberitahuan) mau dieksekusi," kata Haris Azhar kepada Tempo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat seusai mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Hukum DPR, Kamis sore, 11 April 2013.

Haris mengatakan sudah mengetahui nama kedua anggota polisi yang mencoba memperingatkan korban Cebongan. Saat ini, Kontras tengah berusaha mengklarifikasi informasi ini langsung pada para polisi pengirim SMS itu.

Haris menduga pesan tersebut juga sampai kepada atasan polisi itu, baik Kepala Polres Sleman maupun ke Kepala Polda DIY. "Kalau ke korban saja dikasih tahu, masak ke Polda tidak dikasih tahu?" kata Haris.

Dengan demikian, Haris yakin pimpinan polisi di Yogyakarta sudah tahu ada rencana eksekusi mati atas para tersangka pembunuh anggota Kopassus, Serka Heru Santoso.

Belakangan, pesan singkat tersebut terbukti. Pada Sabtu, 23 Maret lalu --tiga hari sejak penangkapan empat korban-- sebanyak 11 anggota Kopassus Grup 2 Menjangan, Kartasuro, menyerang LP Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang dan pistol. Keempat tersangka pembunuh Serka Santoso dibunuh di dalam selnya.

Haris memastikan Kontras masih punya banyak bukti lain yang mengindikasikan bahwa polisi mengetahui rencana penyerbuan penjara Sleman. Dia menuding pimpinan polisi dan militer di Yogyakarta, sengaja menutup mata dan membiarkan eksekusi brutal itu terjadi. Simak penyerangan di LP Cebongan, Sleman di sini.

RUSMAN PARAQBUEQ

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:

Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi

Cara Pargono Memeras Asep Hendro

DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur

Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

11 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

13 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

13 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

13 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya