Penghargaan Toleransi Beragama untuk SBY Keliru?

Reporter

Jumat, 12 April 2013 23:39 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan struktur formatur baru partai Demokrat di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Minggu (31/3). SBY menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, Syarief Hasan sebagai Ketua Harian Dewan Perwakilan Pusat, dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina Partai. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua SETARA Institute, Hendardi, menilai pemberian penghargaan untuk kebebasan beragama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah sebuah kekeliruan. “Mungkin lembaga yang kasih itu lagi mengigau,” kata Hendardi saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 April 2013.

Hendardi mengatakan, selama kepemimpinan SBY, praktek-praktek intoleransi malah mengalami peningkatan di negeri ini. Hendardi menilai SBY tidak punya kemauan politik untuk menyelesaikan praktek intoleransi di Indonesia.

Menurut berbagai penelitian yang dilakukan oleh SETARA Institute, terjadi peningkatan 20-30 persen praktek-praktek intoleransi selama tahun 2006-2012. Maraknya kasus intoleransi didorong oleh tidak ada penegakan hukum yang tegas dari pemerintah. Pemerintah, menurut Hendardi, tidak pernah menetapkan aturan atau standar operasional baku untuk praktek intoleransi. Hendardi menganggap, praktek intoleransi terkadang malah digunakan untuk kepentingan politik pihak tertentu.

Dengan menerima penghargaan tersebut, Hendardi menilai SBY akan semakin melakukan pembiaran terhadap praktek intoleransi, karena merasa sudah berhasil. Padahal, kata Hendardi, selama ini banyak kritik publik yang meminta SBY menyelesaikan masalah intoleransi, namun hasilnya nihil. "Saya tidak melihat satu indikator pun SBY mau selesaikan ini," kata dia.

Hendardi mengakui, penegakan hukum terhadap praktek intoleransi sempat membaik pada 2008. Ketika itu, polisi bertindak tegas mengusut peristiwa bentrok antara kelompok Front Pembela Islam (FPI) dan massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan pada 1 Juni 2008. “Waktu itu kan pimpinan-pimpinannya ditahan,” kata Hendardi. Namun, kata Hendardi, keberhasilan ini tidak dipertahankan. "Setelah itu tidak ada lagi penegakkan hukum serupa, yang membuat praktek intoleransi kembali marak," katanya menyesalkan.

Sebuah lembaga yang bergerak dalam kebebasan beragama di New york, Appeal of Conscience Foundation akan memberikan World Statesman Award kepada Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan serupa sebelumnya pernah diterima oleh Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Presiden Korea Lee Myung Bak. Ketiga tokoh tersebut menerima pernghargaan tersebut untuk demokrasi, Hak Asasi Manusia dan kebebasan beragama.

TRI ARTINING PUTRI

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:

Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi

Cara Pargono Memeras Asep Hendro

DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur

Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

18 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

33 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

50 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya