TEMPO.CO, Jakarta - Jadi tidaknya konvensi calon presiden dari Partai Demokrat dinilai amat bergantung pada perolehan suara partai itu pada pemilu legislatif, April 2014. Batalnya revisi UU Pemilihan Presiden yang mensyaratkan 20 persen kursi di DPR untuk mengajukan calon presiden (baca: Konvensi, Demokrat Miskin Kader) membuat hanya partai yang perolehan suaranya besar di DPR yang bisa mengajukan calon presiden.
“Seharusnya Demokrat pikirkan pemilu legislatif dulu. Menurut saya, Demokrat bisa menjadi partai papan tengah saja sudah bagus,” kata ujar pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, kepada Tempo, Jumat, 12 April 2013.
Siti memperkirakan elektabilitas Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2014 bakal sulit bertahan di angka 20 persen. “Ibaratnya, mereka bakal terus dipanggang kasus korupsi hingga April 2014.”
Sebelumnya, Partai Demokrat memastikan diri akan menjaring calon presiden melalui mekanisme konvensi. Jalan konvensi ditempuh sebagai alat untuk menjadi partai modern dan terbuka bagi kader internal maupun eksternal Partai Demokrat.
“Mereka akan diuji publik,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat dihubungi kemarin. Uji publik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana akseptabilitas seorang calon serta tingkat keterpilihan seorang calon presiden. Berbeda dengan partai lain seperti Gerindra, PAN dan PDI Perjuangan yang sudah memiliki calon, Ramadhan menjelaskan, Demokrat sampai sekarang belum punya calon presiden pengganti SBY.
SUBKHAN
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
'Sipir LP Cebongan Bisa Jadi Komandan Pasukan...'
Peretas Situs SBY Disidang Tanpa Pengacara
Bercerai, Jamal Mirdad-Lidya Kandou Pisah Rumah
Aktris Marshanda Tanya Beban Kerja Jokowi
Adegan Panas Uli Auliani dengan Aktor Twilight
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah
Akun @IstanaRakyat Di-Bully Tweep
Tabrak Motor, Aktor Richard Kevin Diperiksa Polisi
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaMengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih
19 Maret 2018
Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu
12 Maret 2018
Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaAHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru
12 Maret 2018
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.
Baca SelengkapnyaPengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi
12 Maret 2018
Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah
12 Maret 2018
Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya