TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia menduga rencana konvensi Partai Persatuan Pembangunan bukan merupakan ajang mencari calon presiden dan calon wakil presiden. PPP disinyalir punya tujuan lain dalam rencana konvensi itu.
"Sepertinya mereka ingin menaikkan elektabilitas partai dengan cara konvensi itu," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 April 2013. Sebelumnya, partai ini menolak gagasan konvensi.
Adjie memperkirakan hanya ada tiga poros partai politik yang akan bertarung pada Pemilu Presiden 2014 , yakni Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketiga partai diperkirakan memiliki jumlah suara yang stabil di kisaran 20 persen.
Sementara untuk partai menengah dengan persentase pemilih di bawah 10 persen, Adjie melanjutkan, besar kemungkinan partai itu tidak berani membangun poros koalisi sendiri. Sebab, itu terlalu beresiko. "Selama ini kan partai menengah selalu berkoalisi dengan partai besar."
Sebelumnya, PPP mengajak umat Islam, seperti Mahfud Md. dan Jusuf Kalla untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Partai berlambang Ka'bah ini beralasan membuka konvensi karena UU Pilpres batal direvisi dan tidak ada kesempatan untuk calon alternatif.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.