Komunitas Ini Sebarkan Spanduk Pro-Kopassus

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 11 April 2013 15:52 WIB

Atlet nasional berbaris pada penutupan program pembentukan karakter ala militer di Pusdik Kopassus Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/5). Seluruh atlet dari sejumlah cabang olahraga mengikuti upacara dengan gaya militer ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan spanduk berisi dukungan terhadap Kopassus muncul di Yogyakarta. Spanduk itu dipasang di pinggir jalan sejak Senin, 8 April 2013.

Spanduk tersebut bertuliskan "Basmi Preman, I Love Kopassus", "Terimakasih Kopassus", dan "I Love Polri". Beberapa di antaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, perempatan Tugu, Pingit, Demak Ijo. Semua spanduk tidak mendapat stempel izin dari pemerintah kota maupun kabupaten.

Pemasang spanduk ini adalah Face of Yogya, salah satu komunitas peduli seni. Irwan Cahya Nugraha Gosong, anggota Face of Yogya, mengatakan komunitasnya memasang 200 spanduk dukungan terhadap Kopassus dan menolak premanisme di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul sejak Senin, 8 April 2013. "Di Yogyakarta ada 100 spanduk. Dengan spanduk itu orang bisa melihat Yogyakarta aman dari preman," kata dia, Rabu, 10 April 2013.

Menurut dia, komunitas membutuhkan biaya sebesar Rp 10 juta. Dana pembuatan spanduk diantaranya berasal dari iuran anggota Jogja Otomotif Community dan Paguyuban Motor Yogya. "Ini murni iuran pemuda. Tidak ditunggangi TNI dan Polri. Saya yang bertanggung-jawab," kata dia.

Pemasangan spanduk merupakan kelanjutan dari aksi 200 massa pendukung Kopassus dari Pemuda Yogya Antipremanisme di kawasan Tugu menuju DPRD DIY, Minggu, 7 April 2013. Massa terdiri dari berbagai kelompok, seperti Jogja Otomotif Community, Paguyuban Motor Yogya, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) , Forum Jogja Rembug dan komunitas seniman Yogya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Kelompok ini juga menyebarkan pesan berantai mendukung Kopassus melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan pesan Blackberry Messenger. Mereka menganggap Kopassus sebagai kesatria yang berjiwa heroik. Kopassus secara langsung dan tidak langsung dianggap membuat Yogyakarta aman dan bersih dari preman.

SHINTA MAHARANI

Topik terpopuler:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono

Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong

Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut

Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube

Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

8 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

9 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

11 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya