TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo membantah sistem pengawasan internal di Kementerian Keuangan tidak berjalan. Agus menjawab tudingan tersebut terkait dengan operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Pargono Riyadi, penyidik pajak golongan IV-B.
"Justru ini pertanda sistem berjalan, yang tidak tertib dan terima suap bisa ditangkap. Sedangkan yang mau coba-coba melakukan tindakan tidak terpuji akan kena hukuman," ujar Agus di KPK, Rabu, 10 April 2013. (Baca: Ditjen Pajak Juga Ringkus Pegawai Nakal)
Menteri Agus mengapresiasi langkah KPK yang kembali menangkap pegawai pajak yang menerima suap. "Ini menunjukkan kalau KPK adalah institusi profesional dan efektif," ujar Agus. Hubungan kerja sama antara KPK dengan Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak serta Bea-Cukai, Agus menambahkan, sudah berlangsung dengan baik.
Bukti kerja sama itu adalah penangkapan pegawai pajak berinisial T di Tebet dan A di Bogor. "Penangkapan yang kemarin itu juga jadi bukti kalau kerja sama yang dilakukan KPK dengan Kemenkeu efektif," ujar Agus.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan sebelumnya juga sudah menangkap pegawai pajak bandel di Semarang. "Penangkapan itu dilakukan atas supervisi KPK," kata Menteri Agus.
Dia meminta agar KPK terus menindak fiskus yang masih menerima uang suap dari wajib pajak. "Mohon KPK segera terus menindak pegawai pajak. Saya minta Dirjen Pajak dan Irjen Kemenkeu menangani masalah ini dari segi administratif," ujar Agus.
Sebelumnya, KPK kembali mencokok pegawai pajak Pargono Riyadi di pintu selatan Stasiun Gambir. Pargono kedapatan menerima uang senilai Rp 125 juta dari Rukimin Tjahyanto, kurir suap pengusaha otomotif Asep Hendro.
Duit tersebut merupakan bagian dari komitmen fee senilai Rp 600 juta dari Asep. Dinihari tadi, KPK juga mencokok Wawan, Manajer Keuangan PT Asep Hendro Racing Sport, perusahaan milik Asep, mantan pembalap motor nasional era 1990-an.
SUBKHAN
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya