Menteri Keuangan Bantah Pengawasan Lemah  

Reporter

Rabu, 10 April 2013 17:15 WIB

Menteri Keuangan Agus Martowardojo. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo membantah sistem pengawasan internal di Kementerian Keuangan tidak berjalan. Agus menjawab tudingan tersebut terkait dengan operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Pargono Riyadi, penyidik pajak golongan IV-B.

"Justru ini pertanda sistem berjalan, yang tidak tertib dan terima suap bisa ditangkap. Sedangkan yang mau coba-coba melakukan tindakan tidak terpuji akan kena hukuman," ujar Agus di KPK, Rabu, 10 April 2013. (Baca: Ditjen Pajak Juga Ringkus Pegawai Nakal)

Menteri Agus mengapresiasi langkah KPK yang kembali menangkap pegawai pajak yang menerima suap. "Ini menunjukkan kalau KPK adalah institusi profesional dan efektif," ujar Agus. Hubungan kerja sama antara KPK dengan Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak serta Bea-Cukai, Agus menambahkan, sudah berlangsung dengan baik.

Bukti kerja sama itu adalah penangkapan pegawai pajak berinisial T di Tebet dan A di Bogor. "Penangkapan yang kemarin itu juga jadi bukti kalau kerja sama yang dilakukan KPK dengan Kemenkeu efektif," ujar Agus.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan sebelumnya juga sudah menangkap pegawai pajak bandel di Semarang. "Penangkapan itu dilakukan atas supervisi KPK," kata Menteri Agus.

Dia meminta agar KPK terus menindak fiskus yang masih menerima uang suap dari wajib pajak. "Mohon KPK segera terus menindak pegawai pajak. Saya minta Dirjen Pajak dan Irjen Kemenkeu menangani masalah ini dari segi administratif," ujar Agus.

Sebelumnya, KPK kembali mencokok pegawai pajak Pargono Riyadi di pintu selatan Stasiun Gambir. Pargono kedapatan menerima uang senilai Rp 125 juta dari Rukimin Tjahyanto, kurir suap pengusaha otomotif Asep Hendro.

Duit tersebut merupakan bagian dari komitmen fee senilai Rp 600 juta dari Asep. Dinihari tadi, KPK juga mencokok Wawan, Manajer Keuangan PT Asep Hendro Racing Sport, perusahaan milik Asep, mantan pembalap motor nasional era 1990-an.

SUBKHAN

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang

Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!

'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'

Berita terkait

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

3 Desember 2019

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

4 Oktober 2018

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

17 April 2018

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

1 Agustus 2017

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.

Baca Selengkapnya

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

24 Juli 2017

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.

Baca Selengkapnya

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

24 Juli 2017

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

11 Juli 2017

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

10 Juli 2017

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

10 Juli 2017

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya