DPR Nilai Polisi Lalai Dalam Kasus Cebongan

Senin, 8 April 2013 21:54 WIB

Petugas Brimob bersenjata laras panjang berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). Segerombolan orang bersenjata laras panjang telah menyerbu Lapas Cebongan dan membunuh 4 orang tersangka pembunuhan Sertu Santoso. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menganggap Kepolisian Republik Indonesia lalai dalam kasus penyerbuan Lapas Cebongan. Untuk itu, Komisi Hukum meminta semua lapas meningkatkan sistem pengamanan, khususnya keberadaan kamera pengawas (CCTV) agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Polisi tidak memberitahu lapas kalau tahanan titipan merupakan pelaku penusukan di Hugo's Cafe," kata Wakil Ketua Komisi Hukum Al Muzamil Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 8 April 2013. Belakangan, setelah tahu tahanan merupakan pelaku pembunuhan di Hugo's Cafe, Lapas Cebongan sempat meminta bantuan pengamanan ke Polsek terdekat.

Selepas dari kasus Cebongan, kata Muzamil, penyelesaian revisi UU pengadilan militer jadi kian mendesak. Dia berharap DPR dan pemerintah kembali membahas revisi ini. Apalagi, permasalahan yang dibahas dalam RUU itu sebenarnya tinggal beberapa poin saja. "Dulu sudah pernah dibahas, meskipun gagal diselesaikan," ujarnya.

Dalam waktu dekat, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, Komisi Hukum akan mengadakan rapat gabungan dengan Komisi Pertahanan. Rapat ini sedianya akan memanggil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan, Panglima TNI, dan Kepala Polri, untuk membahas kasus Cebongan.

Selain unsur militer dan Polri, Dewan juga akan mengundang pakar militer yang netral. Muzamil menjelaskan, pertemuan ini juga akan membahas berbagai kasus lain yang terkait TNI dan Polri. "Kami agendakan setelah reses," ujarnya.

WAYAN AGUS PURNOMO


Berita Terpopuler:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara

Berita terkait

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

12 menit lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

17 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya