SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 8 April 2013 15:13 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono. abror/presidensby.info

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menerima laporan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Yogyakarta, enam jam setelah kejadian. Akan tetapi, dari informasi awal tersebut, jenderal bintang empat ini sudah bisa memperkirakan siapa pelaku penyerangan sadis itu.

"Saya gunakan naluri saya, ditambah informasi yang saya miliki, dan berkesimpulan sangat mungkin itu dilakukan prajurit Kopassus," kata dia dalam wawancara khusus dengan Tim Tempo di Wisma Negara, Jakarta, Jumat, 5 April 2013. (Baca wawancara lengkapnya di sini)

Menurut SBY, tak lama setelah kejadian, ia hanya menerima laporan langsung dari Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengenai adanya anggota yang dibunuh dengan sadisnya, setelah itu berlanjut dengan penyerangan di Cebongan.

Saat itu juga, SBY segera memberikan instruksi tegas kepada Kapolri dan Panglima TNI. "Ungkap, usut, temukan pelakunya. Tegakkan hukum dengan tegas, tetapi juga adil," ujarnya.

SBY yakin baik Polri maupun TNI segera bergerak menindaklanjuti kasus tersebut. Namun, ia juga tahu jika masyarakat terus menunggu kabar dan bertanya-tanya apakah negara tidak berbuat dan sebagainya. SBY pun segera memanggil Kapolri Jenderal Timur Pradopo menanyakan perkembangan kasus Cebongan.

"Saya minta dipercepat. Saya minta transparan, profesional, dan ajak Panglima TNI. Karena waktu itu ada clue kemungkinan dilakukan prajurit Kopassus, saya suruh ajak KSAD juga," kata dia.

Investigasi pun berbuah hasil. Tak berselang lama, pelaku penyerangan LP Cebongan pada Sabtu, 23 Maret lalu, terungkap. Dan ternyata memang dilakukan oleh anggota Kopassus.

SBY pun menyerahkan penanganannya kepada Panglima TNI dan Kapolri, apakah melalui pengadilan militer atau koneksitas. "Bagi saya, yang penting pengadilan itu adil dan rakyat merasa hukum di negaranya ditegakkan," ujar lulusan AKABRI tahun 1973 itu.

TIM TEMPO | MUNAWWAROH

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita terpopuler lainnya:
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon

Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara

Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

14 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

18 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya