Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?  

Reporter

Senin, 8 April 2013 05:52 WIB

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Sleman – Penyidik kepolisian yang menangani kasus penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tidak menerapkan Undang-Undang Terorisme dalam mengungkap kasus itu. Maka, polisi pun tidak menggunakan teknologi informasi yang dimiliki selayaknya mengejar tersangka teroris dalam pengungkapan kasus tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Subdirektorat I Kepolisian Daerah DIY, Ajun Komisaris Djuhandani Rahardjo Puro, kemarin. Dia membantah kabar di masyarakat bahwa polisi sudah mendeteksi empat telepon seluler milik sipir LP Cebongan yang dirampas penyerang berada di Markas Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. "Info itu tidak benar," katanya.

Polisi, kata Djuhandani, tidak melacak sinyal ponsel karena, dalam kasus penyerangan yang menewaskan empat orang itu, tidak digunakan Undang-Undang Terorisme.

Sebelumnya, sudah beredar kabar di masyarakat bahwa keberhasilan pengungkapan kasus Cebongan bukan berada di tangan tim investigasi Tentara Nasional Indonesia, Komisi Nasional HAM, ataupun yang lain. Penyidik kepolisian sebenarnya sudah mendapat petunjuk awal tentang empat ponsel sipir yang dirampas pelaku. Teknologi yang dimiliki Polri mampu lebih dulu mendeteksi empat ponsel tersebut yang berada di Markas Komando Pasukan Khusus Kandang Menjangan Kartasura.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul belum bisa dimintai konfirmasi. Panggilan telepon dan pesan pendek Tempo tidak dijawab.

Tim investigasi bentukan Markas Besar TNI atau Tim 9 yang dipimpin Brigadir Jenderal Unggul K. Yudhoyono itu sudah menyatakan bahwa pelaku penyerangan adalah 11 anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura. Eksekutor dalam penyerangan itu berinisial U.

Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Ajun Komisaris Anny Pudjiastuti, mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan. Namun, ia mengaku tidak tahu informasi mengenai sinyal ponsel yang terdeteksi itu.

Anny menambahkan, polisi tetap melanjutkan penyelidikan dan hasilnya akan diserahkan kepada tim investigasi dari TNI. "Jika sudah lengkap, akan ada serah-terima secara resmi," kata dia. Simak berita penyerangan di penjara Cebongan Sleman di sini.

MUHAMMAD SYAIFULLAH

Topik Terhangat Tempo:

Penguasa Demokrat
|| Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas


Baca juga:

Beredar, Pesan Berantai Dukungan untuk Kopassus

Ini Kejanggalan Kasus Cebongan Versi Komnas HAM

Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya