Tumpukan tabung gas elpiji 3kg yang kosong di sebuah pangkalan elpiji kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (18/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Manado - Gas elpiji ukuran 3 kilogram langka di Sulawesi Utara. Kelangkaan gas itu membuat harga gas ukuran 3 kilogram melonjak hingga mencapai Rp 25 ribu dari harga eceran tertinggi Rp 15 ribu. "Sudah hampir sepekan sama sekali tidak ada gas. Bahkan yang dijual Rp 25 ribu pun sudah tidak ada lagi," kata Syennie Umbas, penduduk Tomohon, Minggu, 7 April 2013.
Ardy Politon, penduduk Manado, mengatakan, gas 3 kilogram di Manado sulit ditemukan meski dalam kondisi tidak langka. "Ketika stok banyak saja, kami susah mendapatkannya. Apalagi sekarang yang saya dengar gas menghilang."
Di Tomohon, masyarakat yang membutuhkan gas itu harus mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkannya. Menurut Syennie, dibandingkan membeli minyak tanah seharga Rp 15 ribu per liter, mereka lebih rela untuk membeli gas dengan harga Rp 25 ribu per tabung. "Semua kompor yang digunakan kompor gas. Kompor minyak tanah sudah kami simpan karena memang lebih murah menggunakan gas. Tapi kami tak juga dapat gas."
Ko Cen, seorang penjual gas di Manado, mengatakan, pasokan gas elpiji untuk tabung 3 kilogram sepekan belakangan sangat terbatas sehingga cepat sekali terjual habis. "Kami hanya penjual. Jadi, kalau tidak ada pasokan, ya tak bisa berbuat apa-apa."